Wisatawan menikmati liburan di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (2/5/2022). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali saat ini disebut sudah kelebihan jumlah wisatawan atau over-tourism. Namun, menurut Akademisi Universitas Udayana (Unud) I Wayan Suardana, pernyataan itu tak sepenuhnya tepat.

Alasannya, sebaran wisatawan masih terkonsentrasi di Bali bagian selatan. “Bali itu belum over-tourism tapi bagaimana memeratakan konektivitas di wilayah selatan dan lainnya,” kata Suardana, Rabu (24/1), dilansir dari Kantor Berita Antara.

Dekan Fakultas Pariwisata Unud itu menjelaskan yang terjadi saat ini kecenderungan aktivitas pariwisata ramai di beberapa titik di Bali bagian selatan, sedangkan daerah lainnya belum banyak masuk daftar kunjungan wisatawan.

Baca juga:  Selain Orang, Puluhan Ribu Sapi di Evakuasi

Menurut dia, pariwisata terkonsentrasi di wilayah Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar, sedangkan daerah lain di antaranya Karangasem, Buleleng, Jembrana masih landai.

Sehingga, lanjut dia, terminologi kelebihan wisatawan tidak tepat ditujukan kepada Bali secara keseluruhan.

“Setelah COVID, Bali harus mulai bicara wisatawan yang kualitas. Bagaimana indikator, tempat dan harga itu harus bersinergi semua,” katanya.

Salah satu upaya mendukung wisatawan berkualitas yang dilakukan Pemprov Bali yakni mulai memberlakukan pungutan wisatawan asing sebesar Rp150 ribu per orang dijadwalkan pada 14 Februari.

Baca juga:  Viral, Hutan Suter Kumuh Banyak Sampah

Adapun dasar pungutan wisatawan asing di Bali itu yakni Undang-Undang Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali, kemudian aturan turunan yakni Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2023 tentang pungutan bagi wisatawan asing untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali, sebagai dasar hukum pungutan tersebut.

Dalam Perda itu disebutkan pungutan memiliki tujuan untuk melindungi adat, tradisi, seni budaya serta kearifan lokal masyarakat Bali.

Kemudian, pemuliaan serta pemeliharaan kebudayaan dan lingkungan alam yang menjadi daya tarik wisata di Bali, peningkatan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepariwisataan budaya Bali.

Baca juga:  Klaim Berhasil Tekan Laju Omicron, Lama Karantina Diubah Lagi!

Berdasarkan data Angkasa Pura 1 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, selama 2023 total wisatawan mancanegara yang berkunjung di Bali yang melalui udara mencapai 5,3 juta atau sekitar 88 persen dari 2019 yang mencapai 6,3 juta orang.

Ada pun dari jumlah itu, diperkirakan rata-rata kunjungan wisatawan asing per hari di Bali mencapai sekitar 15 ribu orang. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *