GOR Tembuku di Desa Tembuku sudah belasan t ahun mangkrak. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Permasalahan lahan GOR Tembuku sudah tuntas. Meski demikian GOR yang terbengkalai selama belasan tahun itu, hingga kini belum juga dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga.

Camat Tembuku, Putu Sumardiana, dikonfirmasi mengatakan, permasalahan lahan GOR Tembuku sudah tuntas akhir 2023 lalu. GOR tersebut kini statusnya sudah berdiri di atas lahan Pemkab Bangli, setelah dilakukan proses tukar lahan antara Pemkab Bangli dengan warga.

Baca juga:  Di Luar Jadwal Kampanye, Rencana Pengukuhan Relawan untuk Paslon Ini Dibubarkan

“Dulu GOR yang dibangun komite itu berdiri di tanah pribadi milik warga. Setelah dilakukan tukar guling lahan dengan proses yang sangat panjang, sekarang GOR sudah fix berdiri di lahan milik pemerintah daerah,” kata Sumardiana, Senin (22/1).

Meski permasalahan lahannya sudah tuntas, diakuinya sampai sekarang GOR yang berlokasi di seberang Puskesmas Tembuku I itu belum dimanfaatkan. Menurut Sumardiana, bangunan GOR yang sudah lama terbengkalai itu perlu mendapat pemeliharaan sebelum digunakan masyarakat.

Baca juga:  Pujawali Pura Luhur Tanah Lot Mulai 18 Januari, Perhatikan Pasang Surut saat "Tangkil"

Sebab berdasarkan pantauannya, beberapa bagian GOR sudah mengalami kerusakan. “Secara umum kondisinya masih bagus. Dindingnya dan atapnya masih bagus. Tetapi ada beberapa pintu yang sudah rusak dan lantainya sudah retak. Jadi perlu dilakukan perbaikan dulu sebelum digunakan,” kata Sumardiana.

Pihaknya akan melakukan indentifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi bangunan GOR secara menyeluruh. Untuk nantinya diusulkan ke pemerintah daerah terkait perbaikannya. Sumardiana mengupayakan GOR itu bisa segera dimanfaatkan kembali untuk kegiatan olahraga.

Baca juga:  Kemampuan Pemerintah Terbatas, Bantuan Masyarakat Mampu Sangat Dibutuhkan

Sebagaimana diketahui GOR Tembuku itu selesai dibangun 2010 lalu. Pembangunan GOR dibiayai anggaran pemerintah pusat. Pasca diresmikan, GOR itu hanya sempat dimanfaatkan masyarakat sebentar. Karena ada persoalan terkait lahan, GOR itu kemudian terbengkalai. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN