Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu), Prof. I Nengah Duija. (BP/Istimewa)

BOGOR, BALIPOST.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) tengah memproses berdirinya satuan pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu bernama Widyalaya. Dikatakan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu), Prof. I Nengah Duija di Bogor, Jumat (8/12), Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu.

Ia mengungkapkan nantinya akan ada jenjang TK hingga SMA. “Di Widyalaya ini bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham,” katanya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Minggu (10/12).

Baca juga:  Pegawai Dirjen Kekayaan Negara Terlibat Pemalsuan Surat Aset Jaminan

Widyalaya ini selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan. “Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA,” harapnya.

Dalam bidang pendidikan, Prof Duija menambahkan bahwa legacy Menag Yaqut melalui Ditjen Bimas Hindu lainnya yaitu peningkatan status dan penegerian di Perguruan Tinggi Hindu, yakni Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan, IAHN Tampung Penyang menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya, dan Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten Jawa Tengah menjadi Sekolah Tinggi Hindu Negeri Jawa Dwipa.

Baca juga:  Dua Tahun Pandemi, Kumulatif Kasus COVID-19 Nasional Tembus 6 Juta Orang

“Adanya peningkatan status dan penegerian Perguruan Tinggi Hindu ini saya kira adalah legacy yang luar biasa dari Gus Menteri,” katanya.

Selain itu, Duija menyebut bahwa di 2023 ini pengusulan kenaikan pangkat dari Lektor ke Lektor Kepala dan Guru Besar meningkat. “Dalam 3 bulan terakhir telah lahir 16 guru besar dari Kemenag. Juga, dalam kaitannya dengan pengembangan SDM Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKHN), sebanyak 6 orang telah berhasil lolos program beasiswa LPDP tahun 2023. Ada 6 orang yang menempuh pendidikan S3, 4 di antaranya belajar di luar negeri dan 2 lainnya di dalam negeri,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Kembali Naik di Atas 5.000 Orang

Ia berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di 2024 nanti, khususnya terkait Pendidikan Umum berciri khas Keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. “Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan,” pungkas Duija. (kmb/balipost)

BAGIKAN