Tim gabungan dan warga mengevakuasi jasad korban tertimpa longsoran, Senin (11/9). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sungai Taksu, Banjar Kemoning, Desa Bhuana Giri, Bebandem, Karangasem merupakan sungai relatif besar di wilayah tersebut. Di sepanjang lokasi aliran itu memang banyak aktivitas galian C.

Bahkan, lokasi tewasnya tiga penggali batu padas, Senin (11/9) itu juga pernah makan korban jiwa. Hal itu diutarakan oleh Perbekal Desa Bhuanagiri, I Nengah Diarsa.

Ia menuturkan Sungai Taksu ini bukan kali ini saja memakan korban jiwa. Karena jauh sebelum kejadian nahas itu, sungai tersebut juga pernah makan korban jiwa.

Baca juga:  Akses Jalan di Munti Gunung Rusak Berat, Warga Berharap Segera Dapat Perbaikan

“Selama 14 tahun, sungai ini sudah dua kali memakan korban jiwa. Kejadian pertama terjadi pada tahun 2009 silam. Saat ini juga tiga warga yang meninggal dunia ditimbun tebing galian saat berteduh di bawah tebing usai mencari pasir. Saat itu korbannya juga sama tiga orang, dan kejadian sekarang juga tiga orang. Jadi, sungai ini sudah memakan enam korban jiwa,” ucap Diarsa.

Baca juga:  Sepi Order, Pembuat Sarana Upacara Beralih Buat Layang-layang

Diarsa mengatakan, warga Banjar Kemoning yang menggeluti aktivitas pencari batu padas memang tidak terlalu banyak. Mereka kesehariannya mencari batu untuk memenuhi kebutuhan hidup

Menurut Diarsa, pihaknya sama sekali tidak tahu mereka menggali atau mencari batu padas di lokasi itu. Karena biasanya mereka mencari batu padas di lokasi yang lebih aman.

“Mungkin batu yang dicari ada, makanya mereka akhirnya memilih terus menggali di sana. Mereka baru kali ini saja mencari batu di tebing ini, biasanya mereka mencari batunya di pinggir jalan di tempat aman,” tandasnya.

Baca juga:  Gempa Keras Guncang Tuban, BNPB Sebut Belum Ada Laporan Korban Jiwa

Ia pun mengimbau warganya yang menggeluti profesi pencari batu padas agar jangan melakukan penggalian di lokasi yang membahayakan. “Saya imbau warga ke depannya supaya tidak ada yang menggali di tempat rawan longsor sehingga tidak ada lagi korban jiwa seperti ini,” pesannya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN