Tim PKM Unmas Denpasar melatih Usaha Ternak Satwa Sari membuat Telur Asin. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Tim PKM Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar bekerjasama dengan Usaha Ternak Satwa Sari, Sabtu (29/7) melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan telur asin dan manajemen usaha ternak di Baler Bale Agung, Jembrana. Pengembangan dan diversifikasi produk dalam industri ternak bebek Usaha Ternak Satwa Sari adalah langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah dan menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang.

Tim PKM Unmas terdiri dari Dr. I Made Wahyu Wijaya, S.T., Dr. Putu Sekarwangi Saraswati, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Ir. I G N Alit Wiswasta, M.P., berupaya memanfaatkan produk sampingan dan mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi. Selama ini Usaha Ternak Satwa Sari, hanya difokuskan pada penjualan telur segar. Sementara potensi produk lain dari peternakan belum dimanfaatkan secara optimal, misalnya produk telur asin.

Melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Tenologi,
dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudirstek, tim Unmas Denpasar yang diketuai oleh Dr. I Made Wahyu Wijaya, S.T., melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan telur asin untuk para anggota Usaha Ternak Satwa Sari.

Baca juga:  Permudah Akses Komunikasi, XL Sediakan Paket dan Layanan Informasi Haji

Ketua Usaha Ternak Satwa Sari, I Gede Antara sangat mendukung upaya pengembangan hasil ternak bebek ini. Menurutnya telur asin adalah salah satu produk yang memiliki permintaan tinggi dan potensi keuntungan yang menjanjikan. Pelatihan ini diadakan di lokasi Usaha Ternak Satwa Sari dan dihadiri oleh seluruh anggota.

Tim menampilkan narasumber soal pembuatan telur asin, Dr. Putu Eka Pasmidi Ariati, S.P., M.P. Sedangkan materi perijinan dan manajemen usaha diisi oleh Dr. Putu Sekarwangi Saraswati, S.H., M.H. Keduanya merupakan dosen Unmas Denpasar.

Para peserta diajari tentang pemilihan telur segar yang berkualitas tinggi dan tahapan proses pengasinan
yang tepat. Selain itu, para peternak juga belajar mengenai teknik penyimpanan yang benar untuk
memastikan telur asin tetap segar dan tahan lama.

Selain teori, pelatihan ini juga mencakup sesi praktik pembuatan telur asin. Pembuatan telur asin ini
dilakukan dengan tiga media yang berbeda untuk merendam telur asin, yaitu perendaman dalam sekam
bakar, serbuk bata, dan air yang diisi bumbu cabai dan bawang putih.

Baca juga:  Dari Mobil Terguling ke Kuburan hingga Tagihan Air Sebulan Rp10 juta

Setiap peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti tahapan produksi telur asin mulai dari persiapan
telur, pengasinan, hingga pengemasan. Pendampingan langsung dilakukan untuk memastikan bahwa para
peternak benar-benar memahami dan mampu melaksanakan proses produksi dengan baik.

 

Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi Usaha Ternak Satwa Sari melalui produk telur asin yang dihasilkan dengan kualitas tinggi dapat dijual dengan harga yang lebih baik, sehingga meningkatkan pendapatan peternak.

Baca juga:  Nilai UMK Bangli 2023 di Bawah UMP

Selain itu, produk ini juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan bernilai tinggi seperti kripik telur asin atau menjadi bahan baku untuk industri makanan
lainnya. Pelatihan pembuatan telur asin telah membawa dampak positif bagi peternakan bebek Usaha Ternak Satwa Sari.

Diversifikasi produk menjadi telur asin diharapkan membantu meningkatkan nilai tambah, membuka peluang pasar baru, dan meningkatkan daya saing peternakan lokal. Semakin banyak peternak yang terlibat dalam produksi telur asin, semakin besar pula kontribusi peternakan bebek dalam perekonomian daerah.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, lembaga peternakan, dan masyarakat, diharapkan diversifikasi produk peternakan bebek ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Dengan kreativitas dan kolaborasi yang baik, peternakan bebek di Usaha Ternak Satwa Lestari siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi lokal. (Adv/balipost)

BAGIKAN