Suasana pelaksanaan Beranda Pustaka yang merupakan rangkaian FSBJ V, Senin (24/7). Hadir Pendiri ARMA dan Kurator Seni, Anak Agung Gede Rai, sebagai salah satu pembicara. (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan maestro di bidang seni harusnya sudah sejak dini diperkenalkan pada generasi muda. Sehingga mereka bisa terbuka cakrawalanya dan belajar tentang kehidupan dari para legenda ini. Demikian disampaikan Kurator Seni Rupa dan Pendiri Museum ARMA, Anak Agung Gede Rai, Senin (24/7).

Agung Rai yang ditemui usai menjadi pembicara di acara Beranda Pustaka dengan tema “Rupa Kata Raden Saleh” yang bertempat di Lab Prodi FTV ISI Denpasar ini mengatakan kekaryaan dari Raden Saleh patut menjadi teladan bagi generasi muda. Di Abad ke-19, ia memiliki kesempatan belajar di Eropa, baik itu di Belanda, Jerman dan Prancis.

Baca juga:  Tempat Relokasi Pasar Umum Sukawati Mulai Digarap

Raden Saleh saat itu memiliki tujuan untuk mendalami teknik seni rupa modern di Barat. Sehingga Raden Saleh mampu menjadi seorang pionir.

“Kita kalau menekuni suatu bidang, fokus dan bener-bener menghayati serta serius seperti Raden Saleh itu. Harusnya kalau kita mempelajari apa pun, ya harus totalitas,” tegasnya.

Ketika Raden Saleh diajak ke Barat, lanjutnya, di sana ia sadar bahwa seni itu luar biasa dihargai dan dihormati. “Sehingga beliau bertambah percaya diri dan sadar bisa menjadi seorang pelukis,” jelasnya yang menjadi salah satu pemateri dalam rangkaian Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V itu.

Baca juga:  Usai Upacara Bendera, Kasdam Pamitan

Ia pun menjelaskan harapannya dari materi yang diberikan dalam kegiatan itu. “Seharusnya di pendidikan itu, dari TK sudah mulai diperkenalkan mengenai maestro, karena pengenalan maestro itu menjadi memasyarakat. Nah di sini tujuan kita untuk membuka cakralawa, bahwa apapun yang kita tekuni itu jangan ragu-ragu. Jangan iseng-iseng, jangan sekedar hobi. Tapi kalau bisa serius menjadi seorang professional. Tekun lah apa pun yang kita yakini,” saran pria asal Peliatan, Ubud itu.

Baca juga:  Langgar Prokes, Puluhan Orang Didenda Rp 100 Ribu

Selain Agung Rai, dalam kegiatan Beranda Pustaka ini, hadir pembicara secara online, seorang sastrawan, Kurnia Effendi. Kegiatan ini dimoderatori Putu Durga Laksmi Devi. (Wulan/balipost)

BAGIKAN