Gubernur Bali, Wayan Koster saat acara Gala Dinner peserta Kolokium Psikologi XXX Tahun 2023 di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (19/7) malam. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Persaingan dan tekanan hidup yang semakin tinggi akan membuat kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang Psikologi semakin meningkat. Psikologi akan menjadi salah satu tolak ukur untuk menyeleksi SDM baik ketahanan mentalnya, kreatifitas, karakter serta kesehatan jiwanya. Ilmu psikologi akan menjadi kebutuhan yang akan meningkat tidak hanya di pemerintahan namun juga sektor swasta.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster saat acara Gala Dinner peserta Kolokium Psikologi XXX Tahun 2023 di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (19/7) malam.

“Saya baru tahu kalau sudah ada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Transformasi Pengelolaan Pendidikan Tinggi Psikologi untuk Indonesia Maju. Saya dulu di Komisi X. Tiga periode di DPR di Komisi X. Saya waktu itu ikut membuat Undang-Undang Guru dan Dosen, Undang-undang Pendidikan Tinggi, Kebudayaan. Banyak Undang-Undang yang saya buat waktu di DPR. Ini menurut saya menjadi satu kemajuan, satu terobosan yang sangat penting bagi dunia pendidikan dunia psikologi di Indonesia,” ungkap Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.

Baca juga:  Bangun Citra Positif, Gubernur Koster Tegaskan Langkah Progresif Tangani COVID-19 

Ditambahkan Koster, dengan UU ini pendidikan psikologi telah memiliki payung hukum sendiri. Dengan demikian, artinya negara telah memiliki pandangan dan komitmen yang kuat terhadap kebutuhan dan penyelenggaraan pendidikan psikolog. “Saya sangat mendukung Pendidikan Psikologi di Indonesia ini, dan saya harap akan semakin maju,” harapnya.

Gubernur Koster juga mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan acara yang akan berlangsung dari tanggal 19-21 Juli 2023 ini. Bali sebagai destinasi wisata dunia dikatakan Koster harus ramah terhadap siapapun yang datang ke Bali. Dengan semakin banyak acara yang dilaksanakan di Pulau Dewata, maka akan berdampak positif juga terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Bali. “Terimakasih telah memilih Bali sebagai tempat acara (Kolokium Psikologi XXX-red),” ucapnya.

Pada kesempatan ini, tak lupa Gubernur Koster juga mengajak para peserta untuk meluangkan waktu berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit yang dilaksanakan di Taman Budaya Provinsi Bali. Menurut Koster, pameran ini sebagai wadah bagi para IKM/UMKM di Bali untuk mempromosikan atau menjual produknya dibawah kelola Dekranasda Provinsi Bali.

Baca juga:  Rekor Penambahan Harian 15 Kasus Dipecahkan, Segini Bali Alami Penambahan Kasus Positif COVID-19

“Kalau ada waktu, sempatkan berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit. Yang dijual disana pasti produk terbaik, berkualitas dan tentu harganya pantas. Untuk mendukung keberlangsungan IKM/UMKM di Bali, Saya telah mengeluarkan kebijakan untuk penggunaan pakaian berbahan kain tenun endek Bali setiap hari Selasa. Tak hanya itu, setiap Kamis, Purnama, Tilem atau hari besar lainnya wajib menggunakan busana adat Bali. Sehingga ekonomi masyarakat menjadi hidup,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI), Zahrotur Rusyda Hinduan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali yang telah menjamu makan malam peserta Kolokium Psikologi XXX Tahun 2023.

Baca juga:  Gubernur Bali Pimpin Langsung Program Aksi "We Love Bali Movement"

Rusyda juga mengungkapkan bahwa Kolokium Psikologi XXX merupakan acara pertama yang dilaksanakan secara langsung (tatap muka-red) pasca Pandemi Covid-19 yang berlangsung di Indonesia. Ia mengatakan bahwa Kolokium Psikologi XXX Tahun 2023 diikuti oleh 360 peserta dari 124 Universitas yang ada di Indonesia.

“Kegiatan Kolokium Psikologi ini dilaksanakan untuk mendiskusikan bagaimana pengimplementasian dari Undang-undang No. 23 Tahun 20222 tentang Transformasi Pengelolaan Pendidikan Tinggi Psikologi untuk Indonesia Maju ini. Pemerintah sudah ada perhatian yang sangat besar untuk profesi Psikologi dari pemerintah. Sehingga Kami memiliki konsekuensi bahwa Kami harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas Kami di perguruan tinggi untuk mempersiapkan calon-calon ilmuwan psikologi atau calon psikologi yang nantinya akan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.

Ia berharap Kolokium Psikologi XXX dapat menghasilkan keputusan-keputusan terbaik yang akan diterapkan di seluruh Universitas di Indonesia. Sehingga dari Sabang sampai Merauke, standarnya sama. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN