Suasana lokakarya "Dramatic Reading" yang digelar serangkaian FSBJ V di ISI Denpasar, Selasa (18/7). (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dramatic reading merupakan salah satu metode membuat pertunjukan. Dalam dramatic reading, naskah bukan dihafal melainkan dipertunjukkan. Demikian mengemuka dalam Lokakarya “Dramatic Reading” bertempat di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar, Selasa (18/7).

Pada lokakarya kali ini hadir 2 narasumber, yaitu Wayan Sumahardika (Sutradara, Pegiat Teater) dan Wulan Dewi Saraswati (Penulis, Pegiat Teater) dengan Moderator Devy Gita Agustina. Lokakarya digelar secara luring maupun daring.

Baca juga:  Selama 2 Minggu Terakhir, Bali Masuk Salah Satu Provinsi Alami Kenaikan Kasus Aktif

Dalam kegiatan itu, dijelaskan mengenai dramatic reading serta proses kreatifnya. Ditampilkan juga contoh-contoh dari dramatic reading melalui video. Setelah pembahasan materi, dilakukan pula praktek membaca naskah.

Sumahardika menjelaskan bahwa dramatic reading merupakan salah satu metode membuat pertunjukan. Tetapi dalam perkembangannya, menjadi presentasi yang khusus diperuntukkan untuk menunjukkan naskah-naskah lakon.

“Ini bukan menonton pertunjukkan, tetapi justru menonton naskah yang dipertunjukkan. Jadi tontonannya dengar dan visual,” jelas Sumahardika.

Baca juga:  Festival Seni Bali Jani, Ajang Unjuk Gigi Seniman Muda

Wulan menambahkan dramatic reading bisa dilakukan semua kalangan, salah satunya siswa SMA. Karena, dramatic reading ini bisa meningkatkan literasi generasi muda. “Kita mencoba menawarkan dramatic reading ini, dalam spektrum tersebut. Jadi sejalan dengan Kurikulum Merdeka,” ucap Wulan.

Wulan berharap agar literasi berkembang tidak hanya berpatokan pada naskah tertentu yang umumnya hanya sebagai hiburan. Tapi, bisa meningkatkan daya nalar kritis kalangan generasi muda melalui pembacaan naskah lakon. “Jadi ini akan lebih menarik karena lebih sederhana dan lebih simple. Mereka lebih terbuka lagi pikiran kritisnya untuk lebih ada waktu yang banyak lagi menganalisis naskah tersebut,” jelasnya.
(Wulan/balipost)

Baca juga:  Buka Festival Seni Bali Jani, Gubernur Ayunkan Pedang Laser
BAGIKAN