Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani ditemui usai peluncuran Trade Expo Indonesia di Jakarta, Senin (10/7/023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Industri hijau diprediksi berkembang pesat setelah Indonesia ditetapkan sebagai negara berpenghasilan menengah atas oleh Bank Dunia. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa saat ini semua industri sedang berjalan ke arah hijau dan berkelanjutan.

Indonesia pun harus memprioritaskan mana yang menjadi produk unggulan agar sisa waktu 10 tahun menuju negara maju dapat terwujud.

“Industri hijau, EBT (energi baru terbarukan) EV (electric vehicle). Infrastruktur juga yang hijau, transportasi juga dan value added industry karena itu juga yang jadi fokus Indonesia,” ujar Shinta ditemui usai peluncuran Trade Expo Indonesia di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (10/7).

Baca juga:  Kinerja Ekspor Indonesia Melonjak, Ini Alasannya

Namun demikian, Shinta mengatakan bahwa untuk masuk ke industri hijau, Indonesia juga perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung teknologi dan perkembangan industrinya.

Menurutnya, dibutuhkan peningkatan kemampuan dari SDM agar mampu beradaptasi dengan perubahan industrinya. Hal tersebut merupakan kunci dan juga kesempatan bagi Indonesia untuk bisa mengejar target Indonesia Emas.

Lebih lanjut, ke depannya investasi di Indonesia juga diharapkan padat karya sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. “Kita mesti mulai melihat arahnya Indonesia kedepan, bukan ke padat karya tapi padat modal. Nah ini kan kita harus punya penciptaan lapangan pekerjaan. Berarti kita mesti ke mana? Berarti kita mesti ke pengembangan daripada wirausaha, UMKM dan lain-lain,” kata Shinta.

Baca juga:  Restrukturisasi Kredit, Pengusaha Bali Bergembira Apresiasi Perjuangan Gubernur Koster

Bank Dunia (World Bank) mengklasifikasikan Indonesia ke dalam kategori negara kelas menengah atas berdasarkan angka pendapatan per kapita 2022. Sebelumnya, Indonesia berada pada kategori menengah bawah pada 2020-2021.

Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan Gross National Income (GNI) per kapita dalam empat kategori yakni pendapatan rendah 1.035 dolar AS, pendapatan menengah ke bawah 1.036 dolar AS hingga 4.045 dolar AS, pendapatan menengah atas 4.046 dolar AS hingga 12.535 dolar AS dan pendapatan tinggi di atas 12.535 dolar AS. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Buka Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia, Jokowi Sempat Singgung UGM
BAGIKAN