Dua wisatawan mancanegara menonton pementasan kesenian Bali saat Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022 di Taman Budaya Denpasar, Kamis (23/6/2022). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengusulkan ke Pemda Bali untuk membuat aplikasi berisi peraturan bagi wisatawan mancanegara atau do’s and don’ts. Dengan adanya aplikasi ini, wisman akan lebih mudah untuk memgetahui aturan yang ada di Bali. Demikian disampaikan Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Selasa (6/6).

Ia mengatakan aplikasi ini pemerintah juga lebih mudah dalam menangani kasus dari hulu, di mana selanjutnya aplikasi tersebut akan digarap Pemprov Bali sekaligus pemilik domain. “Nanti isinya atau kontennya adalah aturan yang terkait dengan do’s and don’ts jadi apa yang wajib dilakukan dan apa yang dilarang. Aturan-aturan ini harus dipahami sebelum mereka menginap dan ini untuk mencegah,” kata dia dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Atur Penyelenggaraan Upacara Keagamaan, Menag Terbitkan SE

PHRI Bali mengaku sangat mendukung agar aplikasi ini segera diluncurkan, di mana rencananya dalam aplikasi akan disediakan beragam bahasa seperti Bahasa Inggris, Jepang, Perancis, dan China. “Memang penting aplikasi karena sekarang dunia digital untuk memudahkan wisatawan mancanegara mengakses. Jadi tidak perlu lagi bawa buku panduan, cukup lihat di aplikasi sama seperti kalau ke luar negeri seperti Australia, Selandia Baru, Eropa,” tuturnya.

Baca juga:  Warga 51 Desa Diminta Tak Ngungsi, Ini Kata Mereka

Menurut dia, aplikasi usulan PHRI Bali ini akan efektif karena di dalamnya akan terhubung dengan hotline masing-masing instansi pemerintah seperti imigrasi, kepolisian, dan satpol pp. Sehingga dalam aplikasi tersebut tidak hanya soal do’s and don’ts yang dibahas, namun juga untuk memantau pelanggaran wisman hingga tempat pembayaran kontribusi wisatawan.

Selain melalui aplikasi, Rai mengakui juga dibutuhkan upaya lain untuk mengatur tindakan wisman di Bali setelah banyaknya ulah nyeleneh yang selama ini terjadi. “Jadi sampai mereka turun dari pesawat dan tiba tentu imigrasi akan mensosialisasikan berupa flyer atau green card yang diselipkan di paspor nanti. Kemudian kita jaring juga di tempat-tempat mereka menginap, misalnya do’s and don’ts itu kita taruh di kanal tv,” sebutnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Mabuk, Mantan Karyawan Hotel yang Ditangkap Karena Membunuh Ini Juga Banting Ayahnya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *