Arsip - Fumio Kishida berbicara dalam konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, 4 Oktober 2021. (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Insiden ledakan yang diduga bom asap terjadi saat pidato PM Jepang, Fumio Kishida berpidato di kawasan Pelabuhan Wakayama, Jepang, Sabtu (15/4). Dikutip dari Kantor Berita Antara, Otoritas Jepang telah menangkap seorang pelaku pelempar bom di lokasi kejadian.

Pria berusia 24 tahun itu ditangkap setelah ledakan yang terjadi di lokasi tempat PM Kishida sedang menyampaikan pidato. Sekretaris kabinet untuk urusan publik, Noriyuki Shikata, mencuit melalui Twitter bahwa sang perdana menteri tidak terluka setelah seorang pria melemparkan bom di lokasi tempat PM Kishida menyampaikan pidato kampanye pada Sabtu.

Baca juga:  Tiga Zona Merah Jadi Penyumbang Tambahan Kasus hingga Kematian Terbanyak

Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa salah satu petugas kepolisian mendapati cedera ringan akibat insiden itu. Shikata tidak menjelaskan lebih lanjut terkait tersangka pengeboman.

Menurut kantor berita Kyodo, tersangka pria itu melemparkan benda berbentuk silinder yang meledak keras ke dekat Kishida yang berpidato dan langsung membuat orang-orang panik melarikan diri. Kishida langsung dievakuasi setelah terdengar ledakan dan meninggalkan kota tersebut, menurut NHK yang mengutip sejumlah sumber.

Peristiwa pelemparan bom asap ini terjadi Sabtu pagi, saat Kishida berkeliling menjelang pidato. Seorang pemuda dari keramaian melempar benda berbentuk silinder ke arahnya, yang diikuti suara ledakan dan bau asap.

Baca juga:  Jangan Gengsi Berbahasa Bali

Perdana menteri tidak terluka dan segera meninggalkan tempat tersebut dengan mobil, kemudian mengatakan di tempat lain di kota bahwa kejadian tersebut tidak boleh mengganggu proses pemilu, menurut laporan kantor berita Jepang.

Dua benda silinder kemudian disita di tempat kejadian, satu diantaranya sudah meledak dan yang lainnya dipegang oleh penyerang, tambah laporan tersebut, mengutip sumber dalam penyelidikan.

Pelaku adalah seorang pria berusia 24 tahun berasal dari Prefektur Hyogo, Ryuji Kimura, yang ditangkap di tempat kejadian, kata laporan itu. Kimura menolak berbicara dengan penyelidik sampai ia bertemu dengan pengacaranya.

Baca juga:  Izin Operasional Jembatan Kaca Blangsinga Sedang Proses

Kejadian tersebut bukanlah serangan pertama terhadap politisi Jepang di negeri tersebut. Kurang dari setahun yang lalu, pada 8 Juli 2022, mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe tewas ditembak saat berbicara dalam pidato kampanye di Prefektur Nara. Pembunuhnya, Tetsuya Yamagami, mendekati politisi dari belakang dan melepaskan dua tembakan dari jarak sekitar 10 meter.

Penyerang mengatakan pada penyelidik bahwa ia telah memutuskan untuk melakukan pembunuhan karena dugaan hubungan Abe dengan sekte agama yang ia klaim telah membuat ibunya bangkrut. Kelompok tersebut membantah memiliki hubungan dengan perdana menteri. (kmb/balipost)

BAGIKAN