Kue Keranjang. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Makan-makan bersama keluarga besar merupakan agenda wajib saat Imlek yang tidak boleh dilewatkan. Tentunya dalam agenda makan-makan ini harus ada hidangan khas Imlek yang di dalamnya memiliki makna tertentu.

Berikut sembilan hidangan khas Imlek dan maknanya yang dilansir dari berbagai sumber :

1. Kue Keranjang

Kue keranjang merupakan makanan yang wajib ada saat perayaan Imlek. Makanan ini memiliki bentuk bulat yang menyerupai sebuah keranjang kecil. Bahan dasar kue ini hampir sama dengan bahan dasar pembuatan dodol, yaitu tepung ketan dan gula merah, sehingga kerap disebut Dodol Cina.

Awalnya, orang Tionghoa menggunakan kue ini sebagai sesaji pada persembahyangan leluhur mereka yang dimulai sepekan menjelang imlek. Tujuannya untuk menyenangkan Dewa Tungku agar memberikan laporan amal yang menyenangkan raja surga.

Selain sebagai sesaji, kue ini juga menjadi hidangan wajib saat Imlek. Mereka percaya menghidangkan kue-kue dan sajian manis di awal tahun akan mendatangkan hal-hal manis dan membahagiakan kehidupan sepanjang tahun.

Baca juga:  Bawa Keberuntungan, 7 Dekorasi Khas Imlek Ini Wajib Ada

2. Dumpling

Dumpling atau yang dikenal dengan nama jiao zi merupakan salah satu jenis dimsum yang terkenal di dunia. Dumpling memiliki bentuk yang mirip dengan mata uang Tiongkok Kuno, yang melambangkan kemakmuran di perayaan Imlek.

Awalnya, dumpling menjadi makanan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit, tapi seiring berjalannya waktu, makanan ini dinikmati secara luas di berbagai kesempatan. Dumpling juga merupakan simbol meninggalkan tahun yang lalu dan menyambut tahun baru.

3. Kue Mangkok (Fa Gao)

Kue mangkok merupakan kue khas negara Tiongkok yang terbuat dari campuran tepung beras, terigu, dan tape singkong. Kue ini juga disebut sebagai kue keberuntungan karena warnanya yang cerah dianggap melambangkan keberuntungan.

Dalam bahasa China, Fa Gao memiliki arti tersendiri, Fa artinya mengembang, sedangkan Gao berarti kue. Fa juga dapat diartikan sebagai kemakmuran.

4. Ronde (Tang Yuan)

Tang Yuan merupakan minuman hangat khas China yang mirip dengan wedang ronde. Minuman ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibuat bulat dengan isian pasta biji wijen hitam dan disiram dengan kuah manis.

Baca juga:  Tahun Naga Kayu, Orang akan Lebih Berani dan Terjadi Pertumbuhan Agresif

Minuman ini telah ada sejak ratusan tahun lalu di China dan menjadi hidangan wajib saat perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa menganggap minuman ini sebagai lambang keutuhan dan keharmonisan.

5. Jeruk Mandarin

Memiliki ukuran yang kecil dan rasa yang lezat, buah satu ini dipercaya memiliki banyak makna. Bagi masyarakat Tiongoa, jeruk Mandarin dianggap membawa keberuntungan dan dapat membuang sial. Selain itu, jeruk mandarin juga melambangkan cinta dan menjadi simbol kesuburan.

6. Lumpia

Hidangan Imlek yang satu ini memiliki isian daging babi, udang, taoge, kucai, dan jamur hitam. Orang Tionghoa juga menambahkan saus khusus sebagai cocolan untuk pendamping.

Makanan ini memiliki bentuk yang memanjang dan menyerupai emas batangan, sehingga orang Tionghoa percaya bahwa makanan ini merupakan lambang kekayaan.

7. Mie Panjang Umur (Chang Shou Mian)

Chang shou mian atau yang diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti Mie Panjang Umur, merupakan mie khas China yang menjadi hidangan wajib saat Imlek dan perayaan ulang tahun seseorang.
Bentuknya yang memanjang merepresentasikan umur seseorang. Bagi masyarakat China, umur panjang adalah berkat yang tertinggi dan setara dengan kebahagiaan, kekayaan, dan kemakmuran.

Baca juga:  Malaysia Perlonggar Aturan Perayaan Imlek

8. Bebek atau Ayam Utuh

Penyajian bebek atau ayam saat Imlek harus tersaji utuh tanpa dipotong-potong. Hidangan ini memiliki makna kesetiaan dan ketaatan. Dalam budaya Tionghoa, bebek dan ayam dikenal sebagai hewan serakah. Maka dari itu, orang-orang yang memakannya diharapkan dapat terhindar dari sifat buruk tersebut.

9. Ikan

Sama seperti ayam dan bebek, ikan pun harus tersaji dalam kondisi utuh. Bagi orang Tionghoa, ikan merupakan lambang kesatuan dan kelimpahan keluarga.

Nah, itu tadi makanan khas Imlek yang tidak boleh dilewatkan. Jika kamu tertarik, kamu bisa menemukan makanan tersebut di toko, pasar, atau memasaknya sendiri. (kmb/balipost)

BAGIKAN