Kepala BP DAS Unda Anyar, Triadi Wibisono (tengah) bersama jajaran Pemkab Jembrana dan Kecamatan Mendoyo, Senin (12/12) melakukan penanaman pohon di areal Pura Rambut Siwi. Sebanyak 1000 pohon ditanam untuk menggelorakan seluruh komponen menjaga alam. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Unda Anyar menggelar Penanaman pohon bersama tokoh Agama di sekitar Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, desa Yehembang Kangin, Senin (12/12). Kegiatan mengusung tema “membangun kesadaran dan aksi seluruh komponen Bangsa dalam pemulihan lingkungan dan DAS kritis” ini dihadiri sejumlah tokoh agama.

Selain itu, hadir pengempon Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, Camat Mendoyo, bendesa dan perbekel Kecamatan Mendoyo, UPT di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KPH Bali Barat serta sejumlah elemen masyarakat.

Kepala BP DAS Unda Anyar Triadi Wibisono, SE, MBA. mengatakan dalam kegiatan penanaman pohon ini BP DAS berkolaborasi dengan tokoh agama, seluruh kabupaten/kota dan Bendesa adat di kecamatan Mendoyo menanam 1.000 pohon berbagai jenis di sekitar Pura Rambut siwi. Pohon jenis cempaka, Cemara pantai, Ketapang diharapkan dapat menambah keindahan dan keasrian kawasan Pura. “Tujuannya membangun kesadaran untuk menanam seluruh komponen bangsa agar terhindar dari bencana hidrometeorologi. Membangkitkan kembali semangat menanam pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Baca juga:  Identitas Pemotor Terseret Arus Sungai Yeh Ho Terkonfirmasi, Motornya Ditemukan

Menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk ibadah kita pada bumi. Seluruh umat percaya dan menyadari pentingnya menjaga bumi untuk keseimbangan lingkungan. Di tengah sering terjadinya bencana hidrometeorologi di Indonesia, baik itu banjir, kekeringan dan tanah longsor, upaya penanaman dan merawat pohon ini sebagai salah satu mitigasi bencana. “Salah satu upaya yang sederhana menanam pohon dan pemeliharaannya. Kondisi topografi di DAS Bali memiliki karakteristik lereng yang cukup curam. Dan rentan banjir, erosi dan tanah longsor,” tambahnya.

Baca juga:  Pascadisekap Pencuri, Remaja Putri Masih Trauma

Dengan menanam pohon sebagai aktualisasi religi kita menjaga pulau Dewata. Sehingga nanti mewariskan lingkungan yang lebih baik dan lebih indah ke anak cucu.

Klian Pengempon Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, I Gusti Made Sedana menyambut baik kegiatan penanaman pohon di sekitar Pura tersebut. Menurutnya melalui gerakan penanaman ini diharapkan dapat menggugah seluruh komponen dalam upaya menjaga lingkungan. Bukan saja menanam, melainkan juga menjaga. Penanaman pohon di sekitar Pura Rambut Siwi ini diharapkan dapat menambah keasrian dan keteduhan areal Pura termasuk di pinggir pantai Yehembang.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, Made Cipta Wahyudi menyambut baik kegiatan ini. Wana Kerthi sebagai bagian Sat Kerthi, merupakan kearifan lokal Bali yang adi luhung. Menindaklanjuti instruksi Gubernur Bali, bersinergi gotong royong melaksanakan adi luhung Sat Kerthi. “Kita bersama hari ini melaksanakan secara sekala dengan menanam dan merawat pohon di areal Pura Rambut Siwi ini. Kami berharap dapat memberikan dampak yang baik bagi keselarasan alam, di Bali pada umumnya dan Jembrana pada khususnya,” ujarnya. Penanaman dilakukan di sekitar areal Pura baik di halaman Pura hingga di pinggir pantai di areal parkir. Sejumlah komponen menanam secara bersama berbagai jenis pohon yang disediakan. (Adv/Balipost)

Baca juga:  Belasan Reklame di Negara Ditertibkan

 

BAGIKAN