Ny. Putri Suastini Koster menerima penghargaam dari Menkumham, Yasonna Laoly. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI atas Prestasi Memacu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal yang sama juga diterima Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster sebagai Tokoh Berperan Aktif dalam Memacu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional.

Gubernur Wayan Koster dan Pemprov Bali, dinilai mampu memberikan pelindungan dan pemanfaatan karya-karya intelektual sebagai suatu karya yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang merupakan aset
berharga dan bernilai ekonomi. Terlebih dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi wilayah berbasis kekayaan intelektual.

Semua penghargaan ini diapresiasi oleh komponen
masyarakat Bali. Dorongan untuk mendaftarkan Hak Intelektual bagi masyarakat Bali dirasakan sangat membantu perkembangan kreativitas.

Pemilik tenun Putri Mas Collection di Jembrana, dr. Luh
Wayan Sriadi telah mendapatkan belasan sertifikat HAKI
baik motif dan merk merasakan ada penghargaan yang tak terkira dan karya yang dihasilkan itu juga otomatis
mendongkrak nilai ekonomis yang tinggi. Ia memberikan apresiasi kepada Ny. Putri Suastini Koster selaku Ketua Dekranasda Provinsi Bali yang aktif mendorong untuk mendaftarkan hak intelektual masyarakat Bali.

Baca juga:  Satgas COVID-19 Cegah Kerumunan di Pusat Keramaian

“Bali ini gudangnya orang kreatif, beliau (Putri Suastini
Koster) aktif mendorong agar mendaftarkan HAKI. Terlebih sekarang di Bali sudah ada BRIDA (Badan Riset dan
Inovasi Daerah), di sanalah wadah untuk mendaftarkan
atau pengaduan atas hak cipta. Pemerintah sangat luar biasa mensupport,” kata Luh Sriadi.

Putri Mas Collection yang bergerak di bidang tenun songket asal Jembrana kini juga telah memiliki karya yang
telah terdaftar di HAKI. Di antaranya 19 motif tenun dan
1 merek tenun. Ia pun merasakan dari karya yang telah
didaftarkan HAKi sebagai aktualisasi diri serta bentuk
pemerintahan menghargai produk hak cipta serta pelindungan karya. “Keuntungan ekonomis, otomatis produk yang terdaftar HAKI lebih tinggi, sebagai jaminan produk kita dan lebih aman,” tambahnya.

Sejak terdaftar di HAKI, produk tenun songket Putri Mas Collection ini juga semakin berkelas dan beberapa kali
mengikuti pameran di tingkat nasional dan mancanegara. Di setiap even, tenunJembrana juga digunakan khususnya
yang sudah terdaftar di HaKI.

Baca juga:  BRI KC Negara Raih Penghargaan dari KPPN Singaraja

Termasuk saat gelaran KTT G20 lalu, salah satu motif songket Negara, Kupu-kupu, dikenakan oleh ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Selain motif, juga diperagakan pembuatan tenun menggunakan alat tenun tanpa sambungan hasil inovasi Putri Mas Collection.

Akademisi dari Undiknas Prof. IB Raka Suardana, Selasa (22/11) mengatakan, selain pariwisata, Bali juga ditopang sektor UMKM baik yang berkaitan dengan pariwisata maupun non pariwisata. Dengan adanya potensi tersebut ditambah kebijakan pemerintah dalam mendukung
program pengembangan UMKM maka akan menjadi senjata baru Bali untuk ketahanan ekonomi Bali.

Bagi dia, Ekonomi Kerthi Bali yang menjadi rancangan pembangunan ekonomi Bali telah mencakup segala aspek.
Dengan rancangan tersebut, ekonomi Bali akan semakin kokoh, tak lagi terguncang dengan isu-isu kesehatan maupun keamanan.

Upaya Gubernur Bali Wayan Koster tidak hanya dalam bentuk rancangan pembangunan ekonomi kerthi Bali namun ekosistem yang membangun UMKM juga
diperkuat seperti upaya upaya mengakselerasi produk-produk lokal berjaya di wilayahnya. Kebijakan yang digaungkan berupa imbauan penggunaan kain tenun
Endek setiap hari Selasa dan busana adat Bali setiap Kamis.

Baca juga:  BRI Life Raih Indonesia Trusted Companies

Tidak Hanya itu, duet Gubernur dengan Ketua PKK Provinsi Bali menjadi kolaborasi yang serasi, karena kebijakan
yang diusung Gubernur untuk mendorong UMKM Bali disambut dengan upaya selaras yang dilakukan PKK dengan memberi ruang kreativitas, inovasi kepada UMKM Bali. Melalui pameran Bali bangkit dan berbagai upaya promosi yang dilakukan, mampu memicu pertumbuhan UMKM kreatif di Bali.

Sehingga kebijakan dari pemerintah sangat menentukan perkembangan UMKM di suatu daerah. Dengan ekosistem yang mendukung baik dari sisi kebijakan, regulasi, fasilitasi
termasuk fasilitas promosi dan permodalan membuat UMKM Bali terus tumbuh berkualitas dan berdaya saing. Permodalan yang ada saat ini disupport oleh Bank BPD Bali ditambah adanya program program dari pemerintah seperti KUR dan CSR dari perusahaan.

Meskipun ekosistem telah terbentuk, namun upaya menggenjot konsumsi masyarakat agar mencintai produk lokal harus terus dilakukan. Namun diakui masyarakat mulai aware saat ini dengan produk lokal dengan adanya role model dari tokoh-tokoh masyarakat serta penjabat. (Surya Dharma/Citta Maya/balipost)

BAGIKAN