warga mengendarai sepeda motor menyeberangi sungai untuk mengurangi jarak tempuh pascaputusnya jembatan diterjang banjir. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Banjir Bandang yang menghancurkan jembatan di Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo mengakibatkan jalan pintas terhambat. Jembatan yang berada di jantung desa itu sangat penting untuk menghubungkan antar-banjar di desa yang berbatasan dengan Penyaringan dan Yehembang ini.

Beberapa warga yang mengendarai sepeda motor bahkan nekat menyeberangi sungai untuk mengurangi jarak tempuh. Mereka memilih menyeberangi sungai agar lebih dekat.

Kebetulan debit air sungai beberapa hari ini kecil, sehingga dapat dilewati untuk menyeberang. Meski demikian warga harus melawan derasnya arus sungai yang menerjang.

Baca juga:  Proyek Pelebaran Akses Venue KTT G20, Dua Segmen Pengosongan Lahan di Peminge Hampir Rampung

Bahkan ada beberapa pengendara motor yang nekat mengalami macet di tengah sungai dan dibantu oleh warga. “Terpaksa lewat sini, kalau memutar jauh. Kami harap agar segera ada jembatan baru atau darurat. Akses jembatan ini sangat penting bagi warga,” kata Hendra, salah seorang warga Kedisan, Yehembang Kauh.

Begitu juga dengan warga sekitar yang sangat memerlukan akses jembatan untuk sekolah, kerja maupun kepentingan ekonomi. Sekedar diketahui, jembatan ini hancur diterjang banjir bandang dua pekan lalu.

Baca juga:  Pencarian ABK Hilang di Perairan Soka Dihentikan

Selama dua pekan pula, warga tidak lagi bisa mengakses jembatan tersebut. Bukan hanya jembatan, sejumlah titik senderan roboh dan jalan nyaris putus akibat diterjang air bah.

Sementara itu, dari informasi pemerintah daerah merencanakan akan membangun sejumlah jembatan darurat dengan anggaran sekitar Rp 1 miliar. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN