Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (14/10), siang, mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta. Tim itu menyerahkan laporan hasil investigasi kepada Presiden Joko Widodo terkait kejadian yang menewaskan 132 orang tersebut.

Rombongan TGIPF yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tiba di Istana Kepresidenan sekira pukul 13.10 WIB. Mereka mengendarai bus Kemenko Polhukam.

Baca juga:  Beroperasi 3 Minggu, Omzet Judi Dingdong Ratusan Juta Rupiah

“Saya bersama seluruh anggota TGIPF, yang 13 orang ini, akan menghadap Presiden untuk menyampaikan laporan, berdasarkan laporan-laporan yang mungkin belum terungkap di berbagai media maupun tim-tim lain; tapi isinya apa, ya saya harus selesai dulu menyampaikan ke Presiden,” kata Mahfud dikutip dari Kantor Berita Antara.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TGIPF, tiba di Istana Kepresidenan lebih awal, sekira pukul 13.06 WIB. Dia menjelaskan kedatangannya dalam rangka mendampingi Mahfud MD untuk menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi.

Baca juga:  Kasus Tragedi Kanjuruhan Mulai Disidangkan, Polri Siagakan Ratusan Personel

Zainudin menegaskan tidak ada dinamika maupun perbedaan berarti di antara seluruh anggota TGIPF dalam menyusun laporan hasil investigasi tersebut. “Enggak ada dinamika, wong satu tim kok, sama kami,” kata Zainudin.

Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10).

Usai peluit bubaran laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya, sejumlah suporter menerobos masuk ke lapangan dan dijawab petugas pengamanan dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun. Tercatat 132 orang menjadi korban jiwa dari peristiwa tersebut. (kmb/balipost)

Baca juga:  Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Telepon FIFA
BAGIKAN