Tangkapan layar : Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin. (BP/Antara)

KUALA LUMPUR, BALIPOST.com – Penumpang tidak diwajibkan lagi untuk menggunakan masker dalam pesawat terbang. Demikian kebijakan baru yang dikeluarkan dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin dalam keterangan tertulisnya diterima di Kuala Lumpur, Kamis (29/9), mengatakan berdasarkan penilaian situasi COVID-19 serta dengan mempertimbangkan kebutuhan saat ini, KKM ingin mengumumkan bahwa pemakaian masker tidak lagi diwajibkan ketika menaiki pesawat. “Protokol baru itu mulai berlaku sejak 28 September 2022,” ujar dia.

Baca juga:  Malaysia Kembali Anjurkan Penggunaan Masker di Masjid dan Surau

Meski demikian, ia mengatakan KKM sangat mendorong agar pemakaian masker terus dilakukan bagi kelompok individu yang bergejala seperti demam, batuk dan selesma. Selain itu, individu berisiko tinggi seperti warga lanjut usia (lansia), orang dengan penyakit kronik, individu dengan imunitas rendah dan ibu hamil.

Individu yang melakukan perjalanan bersama dengan orang berisiko tinggi seperti lansia dan anak-anak juga wajib bermasker. Khairy mengatakan, keputusan tersebut dibuat menggunakan pendekatan berbasis risiko dan telah memperhitungkan peningkatan dalam teknologi pesawat dan beban kasus COVID-19 di Malaysia yang saat ini lebih terkendali.

Baca juga:  Memilih Model Demokrasi Ala Indonesia

Hal yang menjadi pertimbangan lain yakni perhitungan ventilasi yang baik dalam kabin, penggunaan penapis high-efficiency particulate absorbing (HEPA) untuk mengeluarkan polusi udara, pengaturan tempat duduk, serta frekuensi penjadwalan desinfeksi pesawat.

Selain itu, ia mengatakan pelonggaran kebijakan itu juga selaras dengan rekomendasi kesehatan dari negara-negara seperti Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Singapura.

“Keperluan menggunakan masker di dalam pesawat bagaimanapun masih mengikuti pada syarat yang ditetapkan oleh negara yang akan dikunjungi,” kata Khairy. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Penggunaaan "Bed" Penanganan COVID-19 di RSUP Sanglah Capai di Atas 90 Persen
BAGIKAN