Sejumlah wisatawan melintas saat warga memasang baliho Sipanduberadat di Legian, Badung. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Legian, Kecamatan Kuta, Badung yang merupakan destinasi wisata internasional, kini telah kembali menggeliat setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19. Namun, dengan semakin ramainya kunjungan wisatawan ke kawasan Legian, tentu kenyamanan dan keamanan wisatawan menjadi penting. Apalagi dalam waktu dekat Bali akan menjadi lokasi puncak KTT G20.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali, Kelurahan Legian bersama Desa Adat Legian terus bersinergi mengantisipasi aksi kriminalitas wilayah. Dalam hal ini, sinergitas tersebut dilakukan melalui Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).

Menurut Lurah Legian Ni Putu Eka Martini, sinergitas yang dilakukan dalam hal ini kelurahan atau pemerintah selaku pengarah, bendesa adat yang mengkoordinir masyarakatnya dalam hal keamanan, sedangkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai pembina terhadap bantuan keamanan desa adat untuk mengantisipasi kriminalitas dan mendukung pelaksanaan G20. Kelurahan Legian dan Desa Adat bersinergi dalam melaksanakan pengamanan melalui patroli gabungan yang dilakukan setiap hari.

Baca juga:  Megawati Minta Jokowi Tak Lagi Koversi Lahan Subur

Dijelaskannya, patroli gabungan dilakukan setiap hari dari pukul 19.00-21.00 Wita, dengan melibatkan seluruh stakeholder di Legian serta seluruh aspek pengamanan dari pelaku usaha. Patroli gabungan yang mengadopsi Sipandu Beradat Legian ini diinisiasi oleh kelurahan melalui Linmas Kelurahan Legian, Panrepti Desa Adat Legian dan stakeholder dari aspek pengamanan yang berada di seluruh pelaku usaha di Legian. “Patroli ini setiap harinya mengarah ke tiga titik lokasi yang dianggap rawan sering terjadi aksi kriminalitas, yakni di kawasan Jalan Padma, Jalan Werkudara dan Jalan Sahadewa,” kata Eka saat ditemui di sela-sela pemasangan spanduk Sipandu Beradat dukung keamanan G20.

Baca juga:  Residivis Kasus Pencurian Ditangkap Edarkan Narkoba

Lebih lanjut dikatakan, setelah pukul 21.00 Wita patroli dilanjutkan linmas kelurahan dan ronda di masing-masing banjar adat yang dimulai pukul 22.00 Wita hingga dini hari dengan berkeliling di wilayah Legian. “Aspek unsur dari kelurahan selaku pemerintah dan desa adat termasuk pelaku usaha, telah bersinergi bersama-sama demi menjaga keamanan dan ketertiban dan juga kenyamanan wisatawan serta masyarakat. Ini juga sebagai upaya mendukung kesuksesan G20 di Bali,” bebernya.

Baca juga:  Asal Mula Munculnya Klaster COVID-19 di Lapas Kerobokan, Ini Jawaban Humas Kemenkumham

Diakuinya, patroli gabungan yang telah dilakukan dua bulan terakhir ini membuahkan hasil. Kegiatan ini mampu meminimalisir aksi kriminal yang sebelumnya marak terjadi. Dengan semakin kondusifnya suasana di Legian, pihaknya berharap hal ini bisa terus terjaga.

Dijelaskannya lebih lanjut, pemasangan spanduk Sipandu Beradat dilakukan di tiga titik, yakni di Jalan Nakula, Jalan Dewi Sri, dan Jalan Pantai Legian. “Dengan pemasangan spanduk ini kami ingin menyuarakan bahwa dari Sipandu Beradat Desa Adat Legian, merupakan upaya gabungan antara pemerintah, desa adat, dan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan semua stakeholder pariwisata, bahwa kami siap mendukung pelaksanaan G20 mulai dari Legian,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN