Krama Desa Adat Selat melanjutkan prosesi ngaben massal di setra setempat, Sabtu (20/8). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Insiden meledaknya kompor pembakaran jenazah tidak menjadi penghambat pelaksanaan ngaben massal di Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh. Karena semangat dan desakan warga, Kelian Adat Desa Adat Selat, Wayan Suartawan, Sabtu (20/8) mengatakan prosesi ngaben massal tetap berjalan sesuai jadwal.

Berdasarkan pengakuannya, ia ikut langsung mengantarkan warga yang luka bakar ke RSUD Sanjiwani Gianyar termasuk saat enam korban luka bakar dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah. Ini guna memastikan korban mendapatkan penanganan dari rumah sakit.

Baca juga:  Mensos Dorong Pelaku Usaha Buka Peluang Kerja untuk Kaum Disabilitas

Sesuai memastikan penanganan korban luka bakar, prajuru dan warga sepakat melanjutkan jadwal kegiatan dudonan ngaben massal. Pada Sabtu (20/8), prosesi upacara dilanjutkan yakni upacara pengiriman.

Warga pengarep yang kebetulan menjadi korban luka bakar sudah dibantu keluarganya untuk melanjutkan prosesi upacara. Secara umum semua rentetan kegiatan upacara ngaben massal ini dilakukan gotong royong melibatkan warga setempat. “Semua dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong,” ucapnya.

Baca juga:  Korban Kompor Pembakaran Jenazah Dirawat di RSUP Prof. Ngoerah, Luka Bakar Terparah di Atas 90 Persen

Salah satu korban luka bakar, Gusti Ketut Muliana, meminta agar prajuru bersama warga bisa menyelesaikan runtutan prosesi ngaben massal. “Upacara ngaben massal ini sangat penting mohon diselesaikan prosesinya sesuai dudonon karya,” harap Muliana yang masih dirawat di RS Sanjiwani, Gianyar. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN