DENPASAR, BALIPOST.com – Asprov PSSI bersama jajarannya Askab dan Askot PSSI, bisa membina pesepak bola sekaligus memasoknya kepada klub-k.ub profesional Liga 1. Apalagi, Bali United yang bermarkas di Pulau Dewata juara Kompetisi Liga 1, seyogianya bisa disuplai pemain putra daerah yang memiliki skill-bali mumpuni.
Soalnya, menurut Exco PSSI Pusat Haruna Soemitro, di Denpasar, Minggu (5/6), saat ini memasuki masa transfer pemain, sederet klub Liga 1, mengeluhkan minimnya stok pemrain lokal berkualitas, ditambah nilai transfer dan kontraknya membumbung. “Saya kira nilai kontrak pemain lokal tinggi tidak masalah, daripada dananya harus diberikan kepada pemain asing. Karena itulah, Asprov berikut jajarannya dituntut membina dan mencetak pesepak bola berkualitas mumpuni, hingga siap merumput di level kompetisi Liga 1.
Selain itu, tambah Haruna, dalam sepak bola yang terpenting hasil akhir. “Dalam pertandingan sepak bola tidak perlu tampil cantik atau bagus, tetapi hasilnya kalah. Saya kira lebih baik tampil jelek, namun hasil akhirnya menang,” tandasnya. Oleh sebab itu, tolok ukur pembinaan sepak bola amatir, bisa dilihat dari prestasi dan keberhasilannya dalam mengikuti PON yang digulirkan empat tahun sekali.
Sementara Ketua Umum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, menyatakan, pihaknya berniat menggelar turnamen Piala Gubernur, Agustus 2022. Hanya, sejauh ini masih dibahas apakah level lokal, regional atau nasional. Asprov sendiri mempertandingkan sepak bola, futsal, dan sepak bola pantai di Porprov Bali, sedangkan sepak bola putri belum dipertandingkan di Porprov Bali. “Kami harus menyiapkan tim untuk Pra PON 2023, termasuk memutar kompetisi Liga 3, berikut Piala Soeratin U-13, U-15, dan U-17,” ungkap Suardana. (Daniel Fajry/Balipost)