Pelaku pariwisata melakukan pertemuan virtual Business to Business (B2B) saat mengikuti Digital Business Day rangkaian Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (17/3/2022). (BP/Antara)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin 2022 digelar secara daring di masa pandemi COVID-19. Sebanyak seratusan industri pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari agen perjalanan wisata, hotel, dan penyedia layanan pariwisata mengikuti bursa pariwisata terbesar di dunia itu.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Nusa Dua, Kamis (17/3), dikutip dari Kantor Berita Antara, ITB Berlin pada hari ini konsepnya adalah Business Day. “Jadi tadi saya sampaikan kepada teman-teman pelaku industri agar keep on selling paket dan program yang akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujarnya.

Sebanyak 113 pelaku industri pariwisata mengikuti kegiatan tersebut sebagai upaya promosi destinasi pariwisata Indonesia ke pasar internasional khususnya pasar Eropa. Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam ITB Berlin melalui platform daring juga bertujuan untuk mempertahankan Indonesia sebagai tujuan wisata unggulan serta agar pelaku industri dapat terus mengikuti perkembangan dan tren terkini terkait perubahan perilaku perjalanan yang terjadi di pasar sehingga industri nasional dapat memenuhi permintaan yang ada.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Siapkan Strategi Evakuasi Wisatawan Jika Gunung Agung Erupsi

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, dari pelaksanaan kegiatan tersebut dirinya melihat adanya semangat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat besar oleh pelaku industri wisata.

“Kita harus menyusun kebangkitan bukan hanya recover together recover stronger tetapi juga recover better dengan cara tatanan ekonomi baru seperti digitalisasi, dengan pendekatan keberpihakan kepada UMKM, keberlanjutan dan lain sebagainya,” katanya.

Pada rangkaian ITB Berlin 2022, selain pertemuan virtual Business to Business (B2B) dan Speed Networking pada 17 Maret 2022, Indonesia juga telah melaksanakan program lain untuk mempromosikan Indonesia dalam acara tersebut yaitu Exhibitor Presentation. Setiap sesi Exhibitor Presentation membahas topik yang berbeda, seperti Indonesia Creative Tourism dan kesiapan Bali menyambut wisatawan internasional.

Baca juga:  Lebaran, Kepadatan Jalur Lalin di Kuta Naik 40 Persen

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya mengungkapkan permintaan pasar internasional terhadap apa yang ditawarkan oleh industri pariwisata Indonesia diyakini akan menggeliat dan agresif selama pelaksanaan ITB Berlin 2022.

Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator seperti kenaikan jumlah wisatawan yang tiba di Indonesia dengan pemesanan dan tanggal kunjungan yang sudah jelas sejak dibukanya penerbangan internasional di Bali dan aturan kewajiban karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri dihilangkan.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Mesti Berperan Antisipasi Ancaman Terorisme

Menurutnya, ITB Berlin 2022 juga akan dapat membangun jejaring dan membangun perspektif kembali bahwa Indonesia khususnya Pulau Dewata telah siap menerima wisatawan dan bisa menangani pandemi COVID-19 dengan baik.

“Nanti bisa kami cek kepada pelaku industri terkait minat buyers dan ada alat ukurnya untuk menghitung berapa potensi transaksi dan berapa wisatawan yang akan akan hadir beserta durasinya,” ungkap Nia Niscaya. (kmb/balipost)

BAGIKAN