Seniman Rusia, Pokras Lampas menunjukkan karya kaligrafi yang dilukis di atas atap Villa milik pengusaha Ukraina. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Seniman Rusia, Pokras Lampas, berkesempatan membuat kaligrafi terbesar di Indonesia. Kaligrafi bertemakan perdamaian ini dilukis di atap vila seluas 980 m2 milik pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan, mengambil tema “World United”.

Kaligrafi ini dibuat dalam lima bahasa, yakni, Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, dan Tiongkok. Menurut Pokras Lampas, kaligrafi perdamaian sangat cocok di tengah situasi dunia yang sedang tidak menentu, terutama karena adanya ketegangan militer diantara negara Rusia dan Ukraina.

Baca juga:  Dancepsort Lombakan 17 Nomor, Pra PON 21 Nomor

Bali, dikatakannya, secara khusus dipilih karena letaknya yang strategis sebagai tempat berkumpul berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis. Di tengah pandemi melanda, pengunjung dari mancanegara tetap berupaya dapat mengunjungi Pulau Dewata ini. “Di manapun kita berada, perlu diingat bahwa dunia ini satu meskipun kita berasal dari negara dengan budaya yang berbeda-beda. Saya melukis yang berarti World United atau Dunia Bersatu dalam lima bahasa agar semua orang yang melihatnya bisa membawa makna dari kata-kata ini ke dalam hati,” kata Pokras Lampas, Kamis (10/3) di Berawa, Badung.

Baca juga:  Agus Nova ‘Sablun’ Pulih dari Cedera Lutut

Sementara itu, Alex Stefan menegaskan, sebagai pebisnis asal Ukraina, dirinya tidak menginginkan perang. “Kami tidak menginginkan perang. Kami ingin membangun masa depan bersama-sama. Kami mau perdamaian di seluruh dunia,” harapnya.

Sementara itu, kaligrafi bertemakan perdamaian ini sangat diapresiasi oleh Yuana Rochma Astuti selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, lukisan ini sangat sarat dengan makna di tengah situasi dunia yang sedang tegang. Ia mengaku bersyukur Bali menjadi tempat yang dipilih untuk melukiskan kaligrafi perdamaian ini, mengingat citra Bali sebagai tempat yang penuh kedamaian. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Kasus Omicron di Surabaya, Kadinkes Sebut Bisa Saja Terkena di Luar Bali
BAGIKAN