Jenazah permaisuri dinaikkan ke bade setinggi 24 meter dalam pelebon yang digelar Sabtu (26/2). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sarana pelebon Bade Tumpang Sembilan setinggi 24 meter, Lembu Putih hingga Ogoh-ogoh mengiringi perjalanan Layon Permaisuri Ida Dwagung Peliatan IX, Anak Agung Oka Susmini dari Puri Agung Peliatan menuju Setra Dalem Puri Desa Peliatan, Sabtu (26/2). Penglingsir Puri Agung Peliatan, Ida Cokorda Gede Putra Nindia mengatakan pelebon Permaisuri Ida Dwagung Peliatan IX, Anak Agung Oka Susmini digelar dengan mengambil tingkatan madya.

Cok Nindia mengungkapkan arak-arakan ke Setra Dalem Puri dan prosesi pelebon lainnya mengikuti dresta yang diwarisi leluhur Puri Agung Peliatan. Seperti adanya gayot dan sejumlah tarian yang berjalan kaki sampai ke setra.

Baca juga:  Beberapa Hari Menghilang, Lansia Ditemukan Tewas di Tukad Batuan

Layon dinaikan ke Bade Tumpang Sembilan. Selanjutnya Bade, Lembu Putih dan Ogoh-ogoh berbalik arah dari awalnya menghadap selatan menuju arah Setra Puri Agung.

Ogoh-ogoh Cupak yang dibuat pemuda daro Banjar Teruna, Desa Peliatan, difungsikan sebagai penunjuk arah dalam perjalanan layon (jenazah) menuju Setra Dalem Puri. Kemudian dilanjutkan iring-iringan lembu putih yang nantinya menjadi tempat layon dikremasi.

Terakhir iring-iringan bade tersebut akan digunakan untuk membawa layon dari Puri Agung Peliatan menuju setra. Cokorda Nindia menambahkan Puri Peliatan tidak menggunakan Nagabanda lantaran digunakan dalam pelebon tingkat utama.

Baca juga:  Belasan Pencari Batu Kerikil Terjaring Sidak Satpol PP Gianyar

“Palebon menggunakan tingkat madya sebagai bentuk kita menghormati Satgas COVID-19. Di samping itu mendiang juga meminta agar pelebonnya sederhana saja,” jelasnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN