Dewa Made Sudiarta. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Buleleng hingga sekarang terus tumbuh dan berkembang. Hinggga sekarang tercatat ada 54.489 UMKM dengan dominasi usaha adalah perdagangan, kemudian sisanya pada besik pertanian, produk olahan, dan resep kuliner tradisional.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Buleleng, Dewa Made Sudiarta, Jumat (28/1) mengatakan dengan jumlah penggiat UMKM itu, pemerintah daerah kini terus mendorong pengembangan UMKM di Bali Utara untuk bisa naik kelas agar mampu bersaing di pasar bebas. Sudiarta mengatakan, sejalan dengan konsep yang digulirkan pemerintah daerah yaitu The Spirit of Sobean, penggiat UMKM di daerahnya dituntut untuk tidak berdiam diri.

Baca juga:  Pemberdayaan dan Pendampingan BRI Sentuh 19.533 Klaster Usaha

Untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM dilakukan lewat program prioritas. Program ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan dalam penguatan sumber daya manusia (SDM), pendampingan digitalisasi, dan perluasan akses pasar. Khusus untuk perluasan akses pasar ini, pemerintah daerah mendorong penggiat UMKM ini memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam berpromosi dan pemasaran secara digital.

Kemudian sisi peningkatan kualitas, programnya adalah meningkatkan kinerja manajemen dan SDM dengan pembinaan dan pelatihan yang menghadirkan narasumber dan praktisi. “Kami yakin situasi apapun, penggiat UMKM kita bisa bergerak bangkit, dan target besarnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Baca juga:  BRI Journalist Bootcamp 2023, Wujud Kolaborasi "Memberi Makna Indonesia"

Terkait permodalan, Sudiarta mengatakan sejatinya hal ini tidak lagi menjadi persoalan di kalangan pelaku UMKM. Pasalnya, sebagian besar sudah mampu mengakses kredit di perbankan.

Hal ini dibuktikan dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah diakses oleh sekitar 45.000 UMKM di Bali Utara. Belum lagi kredit program di perbankan yang lain.

“Sekarang sudah ada apliaksi, setiap lembaga perbankan bisa mengakses penggiat UMKM apa saja untuk bisa disuntik modal. Sehingga ke depan ini kami terus dorong bagaimana perencanaan bisnis ini penting dibuat, agar permodalan lebih mudah lagi dapat diakses,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Munas Kadin Disebut Tak Jadi Digelar di Bali, Dilaksanakan Akhir Juni di Kendari
BAGIKAN