Salah satu pedagang di pasar tradisional menyediakan layanan transaksi digital sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan kontak di tengah pandemi COVID-19. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah terus berupaya mendukung pengembangan ekonomi digital secara komprehensif. Lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika, sudah ada sejumlah upaya dalam mewujudkan hal itu.

Dijelaskan Juru Bicara Menteri Kominfo, Dedy Permadi pada Konferensi Pers Kaleidoskop 2021 Kementerian Kominfo, Kamis (30/12), Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate telah mengarahkan agar pengembangan sektor ekonomi digital dilakukan secara komprehensif, di antaranya melalui program startup digital dan digitalisasi UMKM.

“Untuk memfasilitasi para pelaku startup digital, Kementerian Kominfo memiliki program komprehensif, mulai dari level pengenalan terhadap konsep pendirian startup hingga dukungan business matchmaking bagi startup digital untuk meningkatkan potensi pendanaan guna pengembangan skala usaha,” paparnya dalam keterangan tertulis yany diterima.

Baca juga:  Gubernur Koster : Teluk Benoa Itu Tidak Bisa Direklamasi

Program tersebut meliputi: (1) Sekolah Beta yang memberikan wawasan dasar terkait konsep usaha startup; (2) Gerakan 1000 Startup Digital yang memfasilitasi inkubasi pendirian awal startup; (3) StartupStudio ID yang memfasilitasi pencapaian product-market-fit; (4) Hub.id yang memfasilitasi business matchmaking dan peluang investasi; serta (5) Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang memberikan mentorship kepada para pengembang gim lokal. Selain itu, sepanjang 2021, Kementerian Kominfo telah berhasil melaksanakan program digitalisasi UMKM melalui program fasilitasi active selling, Digital Entrepeneur Academy (DEA), danq UMKM di 10 kawasan wisata prioritas. Dalam program ini, peserta mendapatkan pelatihan dan starter kit paket data, aplikasi aggregator, aplikasi Point-of-Sales (POS), serta Learning Management System (LMS).

Baca juga:  Membentuk Kepemimpinan "Digital Minded"

“Di tahun 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 100.000 peserta dapat mengikuti berbagai program pengembangan startup seperti: Sekolah Beta; Gerakan Nasional 1000 Startup Digital; Startup Studio ID; Hub.ID; dan IGDX; serta 100.000 peserta dapat terfasilitasi dalam berbagai program digitalisasi UMKM terutama pada level active selling, yakni level lanjutan setelah digital onboarding,” jelas Dedy Permadi.

Pada Konferensi Pers tersebut, Dedy Permadi juga memaparkan beberapa tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital di tahun mendatang ada 5. Yaitu  jumlah sumber daya manusia (SDM) di bidang digital yang belum memadai, pembukaan akses pasar pendanaan yang masih terbatas, banyaknya UMKM yang belum memiliki akses keuangan dan perbankan, infrastruktur logistik yang belum optimal di seluruh Indonesia, dan budaya dan etika berbelanja daring yang belum teredukasi secara maksimal. Hal-hal tersebut akan menjadi perhatian serius Kementerian Kominfo dalam mengembangakan ekosistem ekonomi digital secara optimal di tahun depan. (kmb/balipost)

Baca juga:  Apoteker Diharap Jadi "Agent of Change"
BAGIKAN