Pemain Dewa United yang menjuarai Battle of Satria Dewa. (BP/ Nel)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Usai menjuarai divisi lokapala, klub profesional Dewa United kembali merebut gelar juara, game produk dalam negeri Battle of Satria Dewa. Di final, Dewa United menundukkan Garuda Wisnu, dengan skor 13-7 di ajang Piala Presiden Esports 2021 di Nusa Dua, Minggu (19/12).

Dalam permainan Battle of Satria Dewa, tiap tim menurunkan trio atletnya. Dewa United diperkuat Edward Noor Frank, Davis Alex Saputra, dan Sandi Dwi Setyawan.

Baca juga:  Ny. Putri Koster Promosikan Tenun hingga Arak Bali ke Tokyo

Usai memenangkan laga, Davis menegaskan, kunci kemenangan timnya berkat menerapkan strategi jitu melumpuhkan lawan. “Saya kira taktik yang diperagakan Garuda Wisnu sudah tepat, tetapi kami unggul eksekusi di lapangan,” ucap Davis.

Pemain lainnya, Edward menuturkan, persiapan timnya sepekan mempelajari game Battle of Satria Dewa, dan berlatih rutin 1-2 jam tiap harinya. “Meskipun game ini baru diluncurkan September, tetapi kami cukup menguasai, dan punya kiat bagaimana jurus pamungkas menaklukkan lawan,” ungkapnya.

Baca juga:  Mei, Kemenkes Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional

Head Community Dewa United, Wiko menegaskan, pihaknya mengawinkan 2 gelar juara lokapala dan Battle of Satria Dewa, tetapi gagal di free fore dan hanya menempati peringkat ke-10. “Ke depan, kami tidak ingin hanya menjuarai game produk lokal dalam negeri. Namun, kami ingin mendominasi seluruh divisi game,” demikian tekad Wiko.

Caranya, Dewa United yang datang ke Bali membawa bus lengkap dengan atribut klub, siap berbelanja pemain. “Kami menyiapkan anggaran memboyong pemain jadi, maupun pemain bertalenta yang kami bina,” jelasnya.

Baca juga:  Soal RUU Provinsi Bali, DPD-RI Serahkan Dukungan Resmi

Dikemukakan, biasanya klub pro mengontrak pemain berdurasi 3 bulan – 2 tahun.

Hasil lainnya, Aura Fire juara Mobile Legends, setelah menekuk lawannya Alter Ego dengan skor 3-1. Aura Fire berhak membawa pulang Rp 120 juta, dan Alter Ego Rp 60 juta. Disusul RRQ dan Bigetron Alpha masing-masing menerima Rp 20 juta. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN