Gubernur Koster meninjau proyek normalisasi Tukad Unda, Minggu (12/12). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster kembali meninjau kawasan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali khususnya proyek Normalisasi Tukad Unda di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (12/12). Pembangunan normalisasi Tukad Unda sesuai dengan rencana program pada tahun 2021 Yang targetnya selesai 59 persen, kini sudah mencapai 73 persen.

“Saya sangat puas dengan percapaian pihak-pihak yang melaksanakan pekerjaan ini, saya selalu ikuti apa-apa yang dilaksanakan. Ini sudah melebihi target,” ungkap Gubernur Koster.

Meskipun demikian, Gubernur Koster meminta agar penyelesaian pembangunan sungai buatan ini dipercepat dari terget yang ditentukan sebelumnya. Yaitu pada Desember 2022, dipercepat pada bulan September 2022. “Menurut rencana pembangunan sungai buatan ini sebenarnya selesai pada Desember 2022, namun tadi saya minta dipercepat penyelesaikan menjadi bulan September 2022, sudah rapi semua,” ujar Gubernur Koster.

Selain itu, Gubernur Bali jebolan ITB ini juga meminta agar alur daripada air, mulai dari hulu sampai hilir supaya bisa dilaksanakan pada akhir Januari. Sehingga airnya tidak lagi meluber ke wilayah lain, sebab mulai Januari sudah dilakukan pematangan lahan di kawasan pusat kebudayaan Bali tepatnya di lokasi yang bersebelahan dengan Tukad Unda ini.

Baca juga:  TP2GP Verifikasi Usulan Gelar Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe

“Pematangan lahan harus berjalan lancar, karena itu harus terbebas dari genangan air, agar hasilnya maksimal dan bagus. Sesuai pula dengan alur yang dibentuk oleh normalisasi Tukad Unda ini. Tadi saya mendapat laporan bahwa tahap itu bisa mulai dilakukan pada bulan Januari mendatang,” tandasnya.

Gubernur Koster berharap rencana pembangunan kawasan pusat kebudayaan Bali yang terdiri dari 3 zona, yaitu zona inti, zona penunjang dan zona penyangga itu mulai bisa berjalan dengan tahapan pematangan lahan pada tahun 2022 awal mendatang. Dipaparkan, bahwa zona inti akan berisi 15 fasilitas pentas seni, ada panggung terbuka utama dengan kapasitas 15.000 orang.

Ada panggung terbuka madya dengan kapasitas 4.000 orang dan panggung terbuka lain untuk kapasitas 3.000-3.500 orang. Juga ada 12 museum tematik yang akan dibangun di zona inti.

Di zona penunjang, ada areal untuk hotel , apartemen dan fasilitas usaha pariwisata. Sedangkan zona penyangga ada tukad Unda, Pelabuhan Gunaksa yang akan diselesaikan dan embung/normalisasi Tukad Unda selesai 2022 dan dilanjutkan dengan penataan agar lebih rapi.

Pembangunan embung di muara, akan dimulai 2022 dengan dana APBN dari kementerian PUPR. Kemudian pembangunan pelabuhan Gunaksa akan dibantu APBN dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan di zona penyangga, ada hutan dan taman ekologis tematik seluas kurang lebih 70-90 hektar.

Baca juga:  Gubernur Koster Mohon RUU Provinsi Bali Segera Dapat Disahkan

“Kawasan ini betul-betul dibangun dengan impelementasi nilai-nilai lokal sad kertih, yaitu atma kertih, segara kertih, danu kertih, segara kertih , wana kertih dan jagat kertih. Semua (pembangunan, red) ini akan dilaksanakan 2022 untuk kawasan zona inti pusat kebudayaan Bali dan akan berlanjut paling tidak 2-3 tahun ke depan. Paling cepat (Pembangunan Pusat kebudayaan Bali, red) selesai 2024,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa kawasan pusat kebudayaan Bali ini akan jadi kawasan yang sangat lengkap, ada Bali International Convention Center, ada Bali Expo untuk memamerkan produk ekspor Bali, ada Auditorium Bung karno, ada fasilitas umum lain yang akan menjadikan kawasan ini sangat lengkap dan paling lengkap di Bali yang terintegrasi dengan infrastruktur yang baik. “Semua ini dirancang dengan pembangunan berkonsep hijau dan ramah lingkungan, sehingga kawasan ini akan jadi kawasan yang satu-satunya di dunia, sangat lengkap dan komprehensif. Luar biasa dan astungkara semua berlangsung lancar dan mudah-mudahan alam semesta merestui semua yang saya laksanakan hinga tuntas sampai selesai,” tandas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Baca juga:  Banjir Lumpur Ancam Sektor Pertanian

Project Manager Normalisasi/Pengendalian Banjir Tukad Unda Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Made Sujana (PT Nindya Karya), mengatakan dari progress di lapangan, pekerjaan pengendalian banjir Tukad Unda sudah bisa melampaui angka yang ditargetkan. Dari rencana multi years 59 persen, yang terealisasi 73 persen.

Jadi ada kemajuan sejumlah 14 persen dari target. Sedangkan dilihat dari target single years contract 2021, sudah 100 persen yang tercapai dari target 90 persen pekerjaan. “Kita coba percepat semoga bulan September tahun 2022 bisa selesai, atau bisa pula lebih cepat sesuai arahan Bapak Gubernur. Dengan perhitungan kami tanggul ini jika sudah selesai akan mampu menampung 500 m kubik air per detik. Setelah selesai ke depan juga dipersiapkan untuk operasional pemeliharaan seperti pengerukan untuk sedimentasi yang terjadi,” tandasnya.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, serta jajaran Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan pelaksana pekerjaan pengendalian/normalisasi Tukad Unda. (Winatha/balipost)

BAGIKAN