Petugas -Petugas Distan Karangasem saat melakukan pengamatan dan pengendalian dilapangan. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian (Distan) Karangasem masih membutuhkan petugas tanaman untuk melakukan pengawasan di lapangan. Mengingat hingga saat ini Distan Karangasem masih kekurangan pengawas tanaman seiring akan ditinggal pensiun.

Plt Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Karangasem, Putu Gede Suwata Berata, Minggu (12/12) mengungkapkan dilihat kebutuhan saat ini memang masih kekurangan tenaga petugas tanaman untuk melakukan pengawasan di lapangan. Mulai dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) hingga PHP (Pengamat Hama Penyakit).

“Saat ini kita memiliki POPT dan 1 orang PHP. Di lapangan POPT ini bertugas untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanaman aman dari serangan hama dan penyakit yang bisa mengganggu proses produksi atau menyebabkan tanaman bisa mati yang berujung pada gagal panen. Sementara PHP sebagai pengamat hama penyakit pada tanaman,” ucapnya.

Baca juga:  Malam Tahun Baru, Klungkung Tutup Lapangan dan Monumen

Suwata Berata, menambahkan, dengan jumlah petugas yang dimiliki saat ini, di masing-masing kecamatan ditugaskan satu orang. Karena idealnya, kalau satu kecamatan itu ada dua orang petugas pengawas tanaman. Sehingga satu orang petugas secara teknis minimal 2.000 ha. “Ke depannya tantangan lebih berat karena mewujudkan misi bupati di bidang pertanian. Terlebih lagi, ada jenis tanaman-tanaman yang menjadi prioritas pengembangan,” katanya.

Menurut, Suwata Berata, kalau dilihat dari segi kebutuhan, jumlah pengawas yang dimiliki saat ini maka, pihaknya masih kekurangan petugas pengawas tanaman. Terlebih lagi, nantinya akan ada pengawas yang bakal pensiun.

Baca juga:  Gudang Bulog Bali Simpan 10 Ribu Ton Beras Impor, Ini Peruntukannya

Bila memungkinkan nantinya bisa diupayakan ada pengadaan CPNS di jurusan itu tahun depan. “Tahun ini satu pengawas yang pensiun. Sementara untuk tahun depan ada dua petugas yang pensiun. Sementara pengadaan CPNS belum ada,” jelasnya.

Untuk mengantisifasi kekurangan pengawas tanaman itu, jelas Surata Berata, untuk sementara kader yang disiapkan dari tenaga kontrak atau staf di BPP Kecamatan. Karena saat rapat sebelumnya, pihaknya telah menegaskan agar mulai menyiapkan kader yang bisa membantu dengan syarat minimal S1 pertanian dan lebih tepatnya yang tamatan jurusan HPT (hama penyakit tanaman). (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Korban Jiwa Longsor di Tribuana Bertambah, Sang Nenek Susul Cucunya
BAGIKAN