Erni Harum Cahyani ditahan di Polresta Denpasar karena terlibat kasus pencurian. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Warga negara Prancis berinisial GM (73) kehilangan kartu ATM-nya saat makan di wilayah Ubud, Gianyar. Setelah dicek ke bank ternyata saldo tabungannya berkurang Rp 46,5 juta.

Pelakunya, Erni Harum Cahyani (43) dibekuk di tempat kosnya, Jalan Gunung Lebah, Denpasar Barat, beberapa waktu lalu. Pelaku dan korban baru kenal lalu jalan-jalan ke Ubud.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Sabtu (30/10) menjelaskan, kasus ini terjadi sebulan lalu. Korban yang beralamat di Denpasar Selatan (Densel) ini, baru kenal dengan pelaku yang merupakan dagang nasi ini.

Baca juga:  Dukun Cabul Dituntut 10 Tahun Penjara

Selanjutnya mereka jalan-jalan ke Ubud. Waktu mereka belanja di salah satu supermarket di Ubud, diduga pelaku mengintip saat korban mengetik nomor PIN kartu ATM-nya.

Setelah itu mereka menuju tempat makan. Diduga pelaku mengambil kartu ATM saat korban berada di balkon. “Saat melakukan pembayaran di tempat makan tersebut, korban kaget karena kartu ATM-nya hilang,” ujarnya.

Korban langsung menghubungi pihak bank untuk melakukan blokir rekeningnya. Beberapa hari pascakejadian, korban diberikan print out transaksi oleh pihak bank. Korban kaget karena terjadi transaksi sebanyak 14 kali di luar sepengetahuannya.

Baca juga:  KPK Tahan Wali Kota Tanjungbalai

Atas kejadian itu korban melapor ke polisi. Berdasarkan laporan tersebut, Tim Resmob Polresta Denpasar dipimpin Kanit 1 AKP I Ketut Sudiarta dan Panit Ipda I Kadek Astawa Bagia melakukan penyelidikan.

Hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, polisi mendapat informasi terkait tempat tinggal pelaku Jalan Gunung Lebah, Denbar. Selanjutnya polisi menuju ke alamat tersebut dan mengamankan pelaku. “Pelaku mengaku uang hasil bobol kartu ATM korban dipakai beli perhiasan emas di Jalan Hasanudin Denpasar, bayar utang dan untuk modal usaha dagang,” ungkapnya.

Baca juga:  Ribuan Perawat Doakan Wayan Koster Lanjutkan Kepemimpinan Gubernur Bali

Sedangkan informasi di lapangan, pelaku memang banyak utang. Selain ke teman-temannya, pelaku juga pinjam uang di koperasi. “Pelaku beraksi sendirian,” ujar sumber. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *