Seorang siswi melakukan scan QR code sebelum masuk ke dalam lingkungan sekolahnya di Denpasar, Jumat (1/10). Pemerintah menerapkan aplikasi PeduliLindungi untuk pemantauan prokes dan memutus penyebaran COVID-19. (BP/Eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berlaku sejak 3 Juli 2021, diawali dari darurat hingga penerapan leveling terbukti sukses menangani penyebaran COVID-19. Hal ini terlihat dari jumlah kasus aktif nasional yang di bawah 1 persen, positivity rate sudah mendekati 1 persen dan keterisian tempat tidur (BOR) di bawah 10 persen.

Dalam PPKM levelling, selama pelaksanaannya yang akan dievaluasi pada Senin (4/10) ini, provinsi juga menunjukkan penanganan yang baik. Di Jawa-Bali, selama pelaksanaan PPKM levelling dua pekan terakhir (21 September hingga 4 Oktober), tidak ada lagi provinsi dengan level 4, seperti yang diungkapkan Koordinator Penanganan COVID-19 Jawa dan Bali, Luhut B. Pandjaitan, dalam evaluasinya.

Penurunan level PPKM di banyak wilayah berdampak pada meningkatnya mobilitas penduduk karena adanya pelonggaran peraturan seiring menurunnya level. Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny B. Harmadi, dalam keterangannya, meningkatnya mobilitas masyarakat diimbangi dengan meningkatnya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan. Baik kepatuhan dalam memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.”Kita bersyukur bahwa tingkat kepatuhan protokol kesehatan (prokes) terus membaik,” katanya.

Baca juga:  Transaksi Produk Digital Meningkat, Mitra Tokopedia Beromzet Belasan Juta Per Hari dan Berdayakan Ribuan Warga

Ia menyebutkan Dashboard Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan pada periode 3 Juli hingga 2 Agustus 2021, skor kepatuhan memakai masker di angka 7,78, naik menjadi 7,92 pada periode sebulan terakhir (3 September – 2 Oktober 2021). Skor kepatuhan menjaga jarak juga meningkat dari 7,73 pada periode 3 Agustus-2 September 2021 menjadi 7,80 pada periode 3 September-2 Oktober 2021. Kemudian, skor kepatuhan mencuci tangan juga meningkat dari 7,84 pada periode 3 Agustus-2 September 2021 menjadi 7,88 untuk periode 3 September-2 Oktober 2021.

Namun, Sonny menyatakan pemerintah terus berupaya dan mengajak masyarakat untuk disiplin dan konsisten dalam melaksanakan prokes. “Sebab kelengahan sedikit saja, akan berdampak terhadap lonjakan kasus,” ucap Sonny.

Baca juga:  PBB Dukung Indonesia Berlakukan PPKM

Sonny mengingatkan agar Indonesia belajar dari banyak negara bahwa pelanggaran aktivitas yang diikuti pelonggaran prokes justru menjadi bumerang dan berdampak terjadinya lonjakan kasus kembali. Oleh karena itu, kata Sonny, pembukaan aktivitas secara bertahap di Indonesia, seiring penurunan level PPKM, justru harus dibarengi pengetatan prokes. “Ini akan menjadi kunci pemulihan ekonomi yang sejalan dengan penanganan kesehatan pandemi COVID-19,” katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate juga mengingatkan hal yang sama. Dalam rilis Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), skor prokes yang terus membaik diminta tak membuat masyarakat lengah menjaga prokes.

Selain mengajak masyarakat tetap disiplin prokes, pemerintah juga mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk segera vaksinasi. “Kementerian Kominfo terus mendorong masyarakat tetap menjaga prokes, terutama memakai masker dan segera divaksin lewat kampanye ayo pakai masker, ayo cepat vaksin,” kata Johnny.

Baca juga:  Ketegasan Penanganan COVID-19

Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 3 Oktober 2021 secara nasional menunjukkan perbaikan. Angka kesembuhan harian bertambah mencapai 2.020 orang per hari.

Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh atau tepatnya 4.044.235 orang (95,9%). Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang lagi sebanyak 936 kasus dan totalnya menurun menjadi 32.876 kasus (0,8%).

Pada penambahan pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 1.142 kasus dan kumulatifnya sejak COViD-19 masuk ke Indonesia mencapai 4.219.284 kasus.

Terdapat juga penambahan pasien meninggal sebanyak 58 kasus sehingga kumulatif kematian mencapai 142.173 kasus (3,4%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 238.058 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 388.368 kasus. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *