Ida Pedanda Gede Oka Purwa. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ida Pedanda Gede Oka Purwa dari Griya Gede Sari Jempeng, Br. Ujung Kesiman, Minggu ( 8/8) sekitar pukul 16.00 WITA lebar. Ida Pedanda yang juga matan Camat Dentim tersebut lebar dalam usia 65 tahun.

Mendiang meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan tujuh cucu. Layon Ida Pedanda kini masih dititip di Kamar Jenazah RS Wangaya.

Ida Pedanda Gede Oka Purwa sejak setahun mengidap penyakit kanker hidung sehingga sering keluar masuk rumah sakit. Menurut putri sulungnya yang juga seorang dokter spesialis paru-paru, dr. Ida Ayu Artini Dewi, Sp.P., Ida Pedanda sempat mengalami kelelahan setelah sibuk ngalokapalaseraya saat Purnama Kasa dan Purnama Karo.

Baca juga:  Mantra-Kerta Akui Kekalahan, Ucapkan Selamat Buat Koster - Ace

Saat itu beliau sampai muput karya di lima lokasi hingga malam hari sehinga kepayahan dan mengalami sesak nafas. Padahal sudah dikasi saran oleh keluarga dibatasi muput tiga kali dalam sebulan.

Kondisi Ida Pendanda sempat drop namun setelah dirawat beberapa hari di RS pulih kembali dan dibolehkan pulang.

Sejak seminggu terakhir kondisinya kembali drop dan setelah menjalani Swab, Ida Pedanda dinyatakan positif COVID-19. Semua warga Griya pun menjalani tracing. “Minggu sore beliau menghembuskan nafas yang terakhir,” tegasnya.

Baca juga:  Naik Ratusan Persen Dibanding Bulan Sebelumnya, Wisman ke Bali Didominasi Negara Ini

Ketika ditanya kapan upacara pelebon, Artini mengatakan masih menunggu hasil Swab di RS Wangaya. Jika masih positif akan digelar upacara makinsandigeni di Setra Tunon, Kesiman.

Namun jika hasilnya negatif, keluarga masih berembug untuk menentukan dewasa ayu. “Jadi, semuanya tergantung hasil Swab,” ujarnya.

Saat welaka Ida Pedanda Gede Oka Purwa bernama Ida Bagus Alit. Mendiang seorang guru ekonomi di SMAN 3 Denpasar dan sempat menduduki jabatan Wakasek SMAN 3 Denpasar.

Karena dianggap sebagai panutan, almarhum dipercaya menjadi Lurah Kesiman, kemudian menjadi Kabid Dikdas di Disdikpora Denpasar. Ida Pedanda pensiun dan madiksa usai menjadi Camat Dentim.

Baca juga:  Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Jembrana Masih Belajar Dengan Pola Daring

Artini Dewi mengatakan banyak pendidikan karakter yang ditransferkan kepada putra dan cucu-cucunya. Di antaranya mendidik suka bekerja keras, penuh pengadian, disiplin dalam menggunakan anggaran dan mengedepankan integritas dan kejujuran.

Hal itu dibenarkan tokoh masyarakat dari Puri Ageng Pemayun Kesiman, I Gusti Ngurah Gede, S.H. Jasa almarhum sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain sebagai guru dan birokrat almarhum juga banyak membantu merencanakan dan ngenter upacara memukur umat di Kesiman dan di lingkungan puri. Terakhir Ida Pedanda muput upacara melaspas di Br. Kedaton Kesiman. (Sueca/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *