Tangkapan layar press conference Viu Pitching Forum, Kamis (22/7). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Saat ini banyak platform tontonan digital yang makin digandrungi kaum muda. Tentunya, tanpa dibarengi dengan konten berkualitas, platform akan makin kehilangan pengunjung.

Untuk itu, script writer (penulis skrip) yang andal makin dicari agar bisa memproduksi konten yang diminati dan membuat penonton betah di platform tersebut. Viu Pitching Forum merupakan salah satu program yang dihadirkan untuk mengembangkan talenta muda Indonesia menjadi script writer.

Pada tahun ini, kegiatan ini kembali hadir memompakan energi segar bagi Industri kreatif Indonesia, khususnya perfilman. Sahana Kamath, Head of Original Production, Indonesia & Malaysia, Viu mengatakan Viu Pitching Forum, pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2016, dan telah menelurkan tiga Viu Original Series yang sangat sukses, yakni Halustik (2018), Knockout Girl (2019) dan Star Stealer (2020). “Keberhasilan dan dampak positif program ini di Indonesia membuat inisiatif Viu Pitching Forum diperluas ke Thailand dan Malaysia mulai 2020, untuk menjadi katalis bagi pertumbuhan industri hiburan lokal,” jelasnya saat dalam jumpa pers virtual yang dipandu Arif Tirtosudiro, Kamis (22/7).

Baca juga:  Sehari Ada di Seratusan Orang, Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Kembali ke Tiga Ratusan

“Selamat untuk finalis yang membuat juri kerja keras. Semua luar biasa. Keberanian para peserta patut diacungi jempol. Risetnya luar biasa dengan topik yang menarik,” ujarnya.

Ada 10 finalis yang telah diseleksi oleh dari ratusan konsep yang masuk. Mereka adalah
Gazwani Altrisa/Yogyakarta (Asking Alexandria), Asmi Nur Aisyah /Jawa Barat (The Sandwiches), I Dewa Kadek Surya Gemilang Shivling/Bali (A Childish Love Story), Lia Hadist/Kalimantan Timur (Birthday Wish), Futria/Jawa Barat (Seberkas Kisah Lalu), Muhammad Fiqih Sugesty/ Jawa Barat (Pencucian Jiwa), Saphira Sarah Dewi/Jawa Barat (Captured), Dana Wardhana /Banten (Cerita Tukang Parkir), Novi Assyadyah MC/Jawa Barat (The Secret of A Class), dan Jatmiko Wicaksono/Kalimantan Selatan (Cheating with Me).

Sepuluh finalis tersebut, telah berpartisipasi dalam Masterclass dari Viu Pitching Forum. Terpilih sebagai pemenang Futria. Karyanya akan diproduksi menjadi Viu X PFN Original, hasil kolaborasi Viu dan Perum Produksi Film Negara (PFN).

Baca juga:  Lakukan Perlawanan, Densus 88 Lumpuhkan Terduga Teroris

“Program ini sangat menarik dan luar biasa. Kita bisa ukur kemampuan buat cerita. Viu sangat konsisten membuat konten original. Ini kesempatan menarik bagi saya. Pengalaman dari mentor sangat membantu. Kita harus terbuka terhadap berbagai pandangan,” ujar Futria.

Angga Dwimas Sasongko, salah satu Mentor Viu Pitching Forum 2021 mengatakan dalam kreativitas, peserta harus menunjukkan komitmen terhadap proses. “Mentor berkontribusi untuk memberikan pandangan atas materi yang dipitch peserta. Mentor ndak berarti lebih kreatif, tapi lebih punya pengalaman dan metode. Tim Viu juga melihat mana cerita yang punya marketing power,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan generasi konten kreator sekarang ini dibantu teknologi dan banyaknya platform. Ini harus disyukuri.

Terkait Viu Pitching Forum ini, Angga mengingatkan komitmen finalis. Forum ini membuka peluang untuk scouting talent dan idea. “Kita akan punya industri yang kuat ketika punya cukup talenta untuk bersaing. Hambatannya adalah akses. Karena itu, buatlah script yang menarik dari halaman pertama. Buat premis yang menarik. Mampu menulis sinopsis yang menarik. Kadang kita punya ide bagus tapi tidak cukup bagus untuk mempresentasikan. Bagi saya, 1 persen ide, 99 persen eksekusi,” ujar sutradara, penulis skenario, dan produser film ini.

Baca juga:  Kemenkumham: Semua Pihak Berhak Mengajukan Permohonan Merek

Sementara itu Erwin Arnada, Vice President Production Perum PFN mengatakan program yang digagas Viu sangat ideal, ada kesempatan sinemaker berkarya. “Keterlibatan PFN sejalan dengan program ini, kami mulai melebarkan sayap dari produksi film ke pembiayaan film. Apresiasi luar biasa kepada para mentor yang di tengah kesibukan bisa memberi pandangan kreatif. Berkah buat peserta, sudah dapat resep. Selalu ada yang pertama buat semua orang,” sebutnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *