kintamani
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tersebarnya informasi gempabumi berkekuatan magnitudo 8,5 SR dan berpotensi tsunami melalui saluran komunikasi SMS BMKG-Kominfo pada pukul 10.36 WIB sempat membuat kepanikan di tengah masyarakat, Kamis (27/5). Sebab, SMS ini berisi soal peringatan dini tsunami yang ditujukan pada gempabumi yang akan terjadi pada 4 Juni 2021 mendatang.

Bahkan jam dan lokasinya sudah diperkirakan sekitar pukul 10.14 WIB di lokasi 10.50 LS, 114.80 BT dengan kedalaman 10 KM. Wilayah Provinsi yang memdapat peringatan dini tsunami, yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Jawa Tengah. Padahal, pada saat SMS tersebut tersebar, tidak ada gempa yang terjadi.

Baca juga:  Kantongi SK Desa Wisata, Desa Gunung Salak Terus Kembangkan Potensi Desa

Menanggapi hal tersebut, dalam siaran persnya BMKG menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Disebutkan telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami melalui kanal SMS. “Informasi tersebut (gempabumi M 8,5 SR dan peringatan dini tsunami,Red) tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS,” tegas Kepala Bagian Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana dalam siaran persnya, Kamis (27/5).

Dikatakan, pada saat tersebarnya SMS tersebut BMKG dan Kominfo telah merespons secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, yaitu melakui SMS BMKG-Kominfo. Meski demikian, tidak semua memperoleh SMS soal pengiriman informasi yang salah tersebut pascaperingatan dini tsunami.

Baca juga:  Dibandingkan Periode 2019, Kedatangan Penumpang Tiongkok Naik 14 Persen

Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami. Saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami.

Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi.

Baca juga:  Gelombang Tinggi, Nelayan Tak Melaut 20 Hari

“Kami juga menghimbau masyarakat agar tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi, seperti website saluran komunikasi infobmkg berbasis media sosial, Call Center 196, maupun melalui kantor BMKG terdekat,” katanya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *