DENPASAR, BALIPOST.com – Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana terpilih sebagai Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar periode 2021-2025 pada Rapat Senat Pemilihan Rektor di ruang studio/lab media rekam kampus setempat, Selasa (9/2). “Kun” Adnyana meraih 27 suara, dari total 29 suara Senat dan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Dikbud). Calon lain, Prof. Nyoman Artayasa dan Dr. Ketut Sariada sama-sama meraih 1 suara.

Proses pemilihan Rektor berlangsung lancar dan sangat demokratis, dengan pemberlakuan protokol kesehatan (Peokes). setiap anggota Senat menentukan pilihan melalui penjoblosan kertas suara di bilik tertutup.

Baca juga:  Performa Tinggi dan Kemewahan Generasi Terbaru, Astra Motor Bali Kenalkan All New Honda PCX160

Kuasa Menteri Dikbud, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbud, Dr. Mustangimah, didampingi pejabat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud Suwitno, menyatakan bahwa seluruh proses pemilihan Rektor ISI Denpasar, mulai dari penjaringan, penyaringan, rekam jejak, hingga pemilihan telah berjalan dengan baik, dan demokratis. “Siapa pun yang terpilih, itu merupakan kemenangan bersama. Kita dukung bersama, untuk dapat memajukan ISI Denpasar ke kancah nasional dan internasional,” tandas Dr. Imah, Selasa (9/2).

Baca juga:  Partisipasi di Pawai PKB ke-44, ISI Denpasar Tampilkan Garapan Baru

“Kun” Adnyana, yang kini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, menyampaikan terima kasih kepada Menteri Dikbud, Senat ISI Denpasar, juga seluruh Civitas Akademika ISI Denpasar yang telah memberi amanah sebagai Rektor ISI Denpasar periode 2021-2025. “Terimakasih atas kepercayaan dan amanah ini. Tiang (saya-red) berkomitmen lahir dan batin untuk bekerja demi kemajuan Kampus Seni kebanggaan Bali ini. Bagaimana pun ISI merupakan aset Bangsa, untuk menjaga kepribadian dalam kebudayaan. Upaya pemajuan ISI ke depan, tentu membutuhkan kerjasama dan sinergi dengan berbagai pihak, terutama Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten/Kota se-Bali dan Pusat, juga dunia seni budaya nasional dan internasional,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini. (Adv/balipost)

Baca juga:  Bali-Bhuwana Waskita ISI Denpasar, Melankolia Global dan Literasi Digital Masa Pandemi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *