Sejumlah petani sedang memanen cabai merah. (BP/eka)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Petani cabai saat ini sedikit bisa bernafas lega. Pasalnya, harga cabai terus mengalami kenaikan.

Petani cabai asal Banjar Suwukan, Desa Menanga, Rendang, Karangasem, I Ketut Nik, mengungkapkan, belakangan ini harga cabai memang mengalami kenaikan. Jelas dia, kenaikan cabai terjadi secara berkala.

“Awalnya harga cabai hanya Rp 18 ribu per kilogram. Kemudian naik lagi menjadi Rp 36 ribu per kg. Selanjutnya Rp 40 ribu dan kini tembus Rp 45 ribu per kg. Kalau di pasaran lebih mahal bisa tembus Rp 50 sampai 60 ribu per kg-nya,” ucapnya.

Baca juga:  Tinjau Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Gubernur Koster : Harus Berani, Biar Sehat

Nik menambahkan, naiknya harga cabai tak lepas dari sedikitnya pasokan. Karena para petani enggan menanam cabai di tengah kondisi perekonomian masyarakat seperti sekarang ini.

“Petani tidak berani menanam cabai karena takut merugi. Tapi, saya menanam cabai bermodalkan nekat. Karena untuk mengembangkan cabai ini, saya meminjam uang di bank hingga ratusan juta sebagai modal,” jelasnya.

Hanya saja, dirinya saat ini bersyukur harga cabai bagus. Sekarang, lahan cabai yang siap dipanen luasnya mencapai satu hektare. “Masih bisa panen sampai beberapa bulan ke depan. Banyak buah cabai rusak akibat cuaca yang mulai hujan. Semoga saja tidak semua buah cabai rusak akibat diguyur hujan,” harapnya.

Baca juga:  Jelang Galungan, Harga Cabai di Bangli Dipasarkan Rp 80 Ribu Per Kilo

Seorang pembeli, I Nengah Suartana, mengakui kalau harga cabai mahal. Kendati demikian, pihaknya tetap membeli cabai karena ada kerabatnya yang menikah. “Meskipun harga mahal, tapi tetap harus beli untuk upacara tersebut,” jelasnya. (Eka Parananda)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *