Gubernur Koster melakukan peletakan batu pertama Pelabuhan Sanur disaksikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Sabtu (12/12). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Laut Sanur dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul dilaksanakan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Sabtu (12/12). Acara ini dihadiri langsung Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.

Sebelumnya, Budi Karya juga hadir langsung pada acara groundbreaking pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, Klungkung, 3 Agustus 2020 lalu. Peletakan batu pertama ini juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Pelabuhan segitiga Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru’’. Total anggaran yang diperlukan sebesar Rp 555 miliar terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp 376 miliar, untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 82 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 97 miliar yang bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan.

Baca juga:  Oknum Mahasiswa Pasok Narkoba ke Lapas

Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022. Pembangunan ini merupakan kebijakan Presiden RI Ir. Joko Widodo berdasarkan usulan Gubernur Bali Wayan Koster yang disampaikan langsung kepada Presiden di Istana Negara pada tanggal 22 April 2019, di mana Presiden Joko Widodo memanggil Gubernur Koster beberapa hari setelah pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden pada tanggal 17 April 2019.

Dalam acara peletakan batu pertama tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan, pembangunan tiga pelabuhan ini merupakan program monumental dan fundamental serta bersejarah bagi masyarakat Bali. Dengan fasilitas pelabuhan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan transportasi untuk tiga kepentingan.

Yaitu transportasi masyarakat Bali dari Sanur menuju Nusa Penida pada saat ada upacara piodalan di Pura Dalem Ratu Gede, transportasi aktivitas harian masyarakat Bali menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan, dan wisatawan menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan dengan nyaman dan aman. ‘’Keberadaan tiga pelabuhan yang berkualitas dan memadai akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali khususnya di Denpasar dan Klungkung,’’ ujarnya.

Baca juga:  11 Ekor Burung Hantu Dilepas Lawan Tikus

Gubernur Koster menegaskan, pembangunan pelabuhan segitiga Sanur, Nusa Penida (Sampalan) dan Nusa Ceningan (Bias Munjul) ini memakai anggaran penuh dari APBN yang dianggarkan Menteri Perhubungan. Lebih lanjut dikatakan, ini adalah hadiah dari Presiden RI Joko Widodo kepada masyarakat Bali. ‘’Tidak ada dukungan dari APBD Provinsi, jadi penuh dari APBN. Saya cuma mengganggu Pak Menteri saja terus setiap saat supaya program ini betul-betul bisa diwujudkan tepat waktu,’’ ujarnya.

Koster menambahkan, dengan adanya acara peletakan batu pertama Pelabuhan Laut Sanur dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul, maka akan segera terwujud tiga pelabuhan sekaligus. ‘’Ini adalah program penting dan prioritas kami di Provinsi Bali berkaitan dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, udara terintegrasi dan terkoneksi untuk menunjang layanan publik domestik di Bali, maupun juga untuk dukungan wisatawan,’’ paparnya.

Baca juga:  Prodi MIH Unwar Fokus di Pertanahan dan Investasi

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan infrastruktur ini merupakan program sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mendukung peningkatan kualitas layanan transportasi publik dan wisatawan yang berkunjung ke Bali, mengingat Bali merupakan tujuan wisata dunia yang harus dilengkapi dengan sarana-prasarana yang memadai. Dengan adanya pelabuhan ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nusa Penida dan Nusa Ceningan sebagai destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat dunia.

Secara desain, Budi Karya Sumadi yang juga seorang arsitek ini menjelaskan, Pelabuhan Sanur didesain dengan mengekspresikan kearifan lokal di pesisir Pantai Sanur, yakni perahu cadik. Kearifan lokal ini dikembangkan sebagai inspirasi fasad bangunan di sisi barat dan timur, yang diharapkan dapat mewakili identitas Sanur. Dari lokasinya, posisi pelabuhan terbilang strategis, berhadapan langsung dengan Pulau Nusa Penida di sebelah timur, dan menyuguhkan pemandangan Gunung Agung secara jelas di arah utara. Fasilitas laut Pelabuhan Sanur terdiri dari pemecah gelombang, dermaga apung, dan reveatment. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *