dr. Ketut Suarjaya. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksinasi Covid-19 di Bali akan menyasar masyarakat dalam rentang usia 18-59 tahun. Hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat sekitar 2.696.100 orang.

Dari jumlah itu, puluhan ribu diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes). Tepatnya ada 25.175 orang.

Sisanya merupakan masyarakat umum, TNI/Polri dan lain-lain yang akan menjadi sasaran vaksinasi. “Pemberiannya tentu bertahap, sesuai dengan kedatangan vaksin. Tentu yang prioritas adalah tenaga kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya dikonfirmasi, Selasa (8/12).

Menurut Suarjaya, nakes diprioritaskan lantaran berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Berkaitan dengan vaksinasi, Bali sudah melakukan langkah-langkah persiapan. Diantaranya, sudah melatih 140 tenaga vaksinator yang tersebar di 120 Puskesmas dan 12 RS. Para vaksinator yang sudah dilatih ini juga akan melatih rekan-rekannya yang lain di lapangan.

Baca juga:  Pecalang Turut Amankan Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Mengening

“Sehingga jumlah vaksinator yang kita siapkan di Bali sekitar 10.700 orang. Seluruh Bali nanti pelaksanaannya, baik di puskesmas, Pustu, RS, dan tempat-tempat yang nanti akan ditentukan,” paparnya.

Saat ini, lanjut Suarjaya, tenaga kesehatan di kabupaten/kota juga sudah dilatih untuk membuat suatu perencanaan atau microplanning yang diikuti dengan logistik. Meliputi coldroom, cold chain dan sebagainya, karena vaksin harus dijaga suhunya. Kemudian, kesiapan dari logistik yang lain seperti alat suntik, alkohol, dan lainnya. Dengan demikian saat vaksin datang, Bali sudah siap.

“Kita juga siapkan tempat dimana nantinya vaksinasi dilakukan. Berapa sasaran orang yang akan divaksin dan tentu nanti menyesuaikan jumlah vaksinatornya,” jelasnya.

Menurut Suarjaya, vaksinasi sesungguhnya adalah hal yang biasa dilakukan di puskesmas. Tapi karena vaksin Covid-19 merupakan vaksin baru, tentu pihaknya harus berhati-hati dan meminimalisir terjadinya kesalahan. Oleh karena itu, simulasi telah digelar di masing-masing kabupaten/kota dan puskesmas. Dari 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang sudah tiba di Indonesia, ‘jatah’ untuk Bali dikatakan masih belum diketahui.

Baca juga:  Coba Bunuh Diri, Buronan Intepol Ditahan di Polda

“Nanti pusat yang akan menentukan karena kan yang baru datang 1,2 juta, baru awal ini. Sasaran vaksinasi kalau melihat dari umur, mungkin lebih dari setengah penduduk Indonesia. Tapi satu vial vaksin itu memang dosisnya bisa untuk 5 orang,” terangnya.

Suarjaya menambahkan, pemerintah pusat tentu akan menghitung berapa kebutuhan vaksin di Indonesia termasuk Bali. Vaksinasi tidak dilakukan seketika menyasar semua penduduk, namun ada tahapan-tahapannya. Mengingat, jumlah masyarakat yang disasar juga cukup banyak. Selain itu, masih menunggu hasil penelitian BPOM menyangkut keamanan vaksin. Kemungkinan, tahap pertama akan dilakukan akhir Desember.

Baca juga:  Wanita Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbuih

“Mudah-mudahan bisa segera selesai. Tapi di Bali dengan sasaran 2,7 juta, kami memiliki 10.700 vaksinator, saya kira ini tidak masalah,” imbuhnya.

Nantinya, kata Suarjaya, vaksinasi dibagi menjadi dua jenis yakni subsidi dan mandiri. Vaksin yang disubsidi atau dibayar oleh pemerintah diberikan kepada nakes, TNI/Polri yang bertugas menegakkan disiplin protokol kesehatan, serta peserta PBI (Penerima Bantuan Iur) BPJS Kesehatan dari keluarga tidak mampu. Sedangkan yang lainnya mandiri atau membayar dengan harga pada kisaran dibawah Rp 100 ribu.

“Manfaatnya saya kira jauh lebih besar daripada nilai uang yang harus dikeluarkan. Kalau cuma misalnya per orang Rp 100 ribu, saya yakin semuanya mampu. Karena yang tidak mampu kan sudah dijamin,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *