Cabor golf yang memiliki induk organisasi Pengprov PGI Bali berakhir masa kepengurusannya pada 2020. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat enam pengprov cabor masa kepengurusannya berakhir sampai dengan 2020 ini. Keenam cabor yang masa baktinya hingga 2020 ini adalah tinju (Pertina), bridge (Gabsi), wushu (WI), drum band (PDBI), golf (PGI), dan panahan (Perpani).

Pengurus keenam pengprov cabor diharapkan menggelar Musprov, guna menentukan ketua umum terpilih pengprov cabor, berikut kabinet pengurusnya. Bidang Organisasi KONI Bali IGN. Susrama Putra, di Denpasar, Rabu (14/10) menerangkan, meskipun suasana pandemi COVID-19 tetapi Musprov sebaiknya tetap dilaksanakan, dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Baca juga:  Dibanding 2022, Kunjungan Wisman Melonjak Ratusan Persen

Tujuannya, untuk memilih figur ketum dan jajaran pengurusnya. “Kami akan menghubungi pengurus keenam cabor, agar menyusun jadwal agenda Musprov,” tutur Ngurah Susrama.

Dijelaskannya, meskipun suasana wabah virus corona, penyelenggaraan Musprov tetap diperbolehkan. Apalagi, pesertanya terbatas dan maksimal ketua umum bersama sekum yang hadir di ajang Musprov, guna mewakili kota maupun kabupatennya. “Kami akan menyusul berkirim surat kepada enam pengprov cabor, yang habis masa kepengurusannya pada 2020 ini,” ungkap dia.

Baca juga:  Per 28 Januari, Dana Rp 300 Juta Sudah Cair di 682 Desa Adat

Ia menilai, maksimal pesertanya 18 personil terdiri atas sembilan daerah yang masing-masing mengutus dua orang pengurusnya. Ngurah Susrama berharap segera mendapatkan jawaban dari pengurus pengprov, mengingat masa jabatan ketua umum pengprov masih bisa diperpanjang hingga enam bulan ke depan.

Pada bagian lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menambahkan, Musprov jika dilaksanakan pesertanya kurang dari 30 orang. “Musprov itu sangat penting untuk menggulirkan roda organisasi, berikut program-program yang harus diwujudnyatakan,” pesan Suwandi.

Baca juga:  Pers Jadi Indikator Kualitas Demokrasi Bangsa

Selain itu, jika terbentuk jajaran pengurus baru, maka otomatis tidak terjadi kevakuman pada induk organisasi cabor bersangkutan. “Pada intinya, pembinaan olahraga cabor apa pun tidak boleh mandek,” jelas Suwandi. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *