Suasana pembukaan Festival Seni Bali Jani I. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun ini, Festival Seni Bali Jani (FSBJ) kembali digelar. Namun, di tengah pandemi COVID-19, gelarannya berbeda dengan tahun sebelumnya.

FSBJ II akan digelar secara virtual di kanal youtube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, 31 Oktober-7 November mendatang. Mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual, seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui media virtual.

Kendati ada pula yang digabung antara pergelaran langsung dan virtual, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. “Format penyelenggaraan festival secara virtual ini merupakan sebentuk transformasi sosial bagi masyarakat Bali,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan “Kun” Adnyana di Denpasar, Selasa (22/9).

Menurut Kun, ada proses alih pengetahuan dan keterampilan yang terjadi serentak di Bali. Yakni terkait proses persiapan dan produksi suatu pementasan karya seni komunal secara daring, termasuk bagaimana cara publik menikmati serta menghikmati sajian tersebut.

Baca juga:  2017, Kasus Kebakaran di Badung Alami Peningkatan

“Ini bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat di tengah rundungan berita tentang COVID-19,” imbuhnya.

Kun menambahkan, Festival Seni Bali Jani II mengusung tema “Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi”, yang bermakna semesta kreativitas terkini dalam “mencandikan” jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang. Festival ini diharapkan dapat membuka ruang seluas-luasnya untuk ragam kreativitas dan ekspresi seni baru yang modern maupun kontemporer melalui eksperimentasi berbagai medium atau media.

Baca juga:  Gagas Festival Seni Bali Jani, Ny. Putri Koster Peduli Keseimbangan Kelangsungan Seni

“Namun tetap berbasis atau mengeksplorasi tradisi atau nilai lokal Bali,” jelasnya.

Kegiatan dalam festival antara lain Pawimba (Lomba); Adilango (Pergelaran); Megarupa (Pameran); Timbang Rasa (serasehan); Beranda Pustaka (Bursa Buku); dan Penghargaan Bali Jani Nugraha.

Terdapat 8 ragam Pawimba (Lomba) yang dihadirkan pada festival kali ini, yakni Video TikTok Bali Jani (tingkat umum); Musikalisasi Puisi (tingkat umum); Teater Modern (tingkat SMA/SMK); Seni Lukis (tingkat SMP/SLB); Naskah Drama (tingkat umum); Vlog Kuliner Bali Jani (tingkat umum); Artikel Jurnalistik (tingkat umum); dan Karya Cipta Fotografi (tingkat umum).

Baca juga:  Bupati Suwirta dan Wabup Made Kasta Melayat Gunarsa

Sementara itu, Adilango (Pergelaran) akan menampilkan 26 Komunitas Seni Modern dan/atau kontemporer. Pameran Bali Megarupa yang berlokasi di Museum ARMA, Ubud, Bali, akan berlangsung 28 Oktober-10 November 2020.

Eksibisi yang melibatkan seniman-seniman muda terpilih hasil seleksi open call dan undangan ini akan dihadirkan dalam format daring dan luring. Tidak kurang dari 35 perupa menampilkan karya berupa mural, video art, seni lukis, serta patung dan karya tiga dimensi lainnya. Akan digelar pula Timbang Rasa (sarasehan) secara daring 7 Tema, dan Pameran Beranda Pustaka (Bursa Buku) secara langsung dan virtual. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *