Adi Priyanto. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Adi Priyanto dipercaya menakhodai Pengprov Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Bali, masa bakti 2020-2024. Ia bertekad, memajukan prestasi kempo Bali, utamanya pada PON di Papua 2021. Caranya, Adi Priyanto tetap menggulirkan latihan rutin, walaupun tidak ada lagi program Pelatda bagi kenshi PON.

Adi Priyanto, di Denpasar, Jumat (4/9) malam, menuturkan, dirinya ingin tetap menggulirkan latihan rutin bagi kenshi PON, di saat pandemi COVID-19 ini. Ia mengakui, wabah virus corona ini membuat segalanya menjadi terbatas.

Baca juga:  Dewan Denpasar Minta Intensifkan Sosialisasi Denda Penggunaan Kantong Plastik

Kendati demikian, keterbatasan dana pada pandemi COVID-19 ini, tidak membuat latihan mandek. Bahkan, Adi Priyanto menginginkan kenshi Bali mengukir prestasi gemilang, pada PON di Bumi Cendrawasih. “Yang penting, atlet PON tetap getol berlatih, soal dananya kami berusaha mencarikan solusi,” ungkap Adi Priyanto.

Yang membanggakan, prestasi kenshi Bali mendulang 2 emas, 2 perak dan 3 perunggu pada Pra PON. Selain itu, atlet kempo Bali juga keluar sebagai juara umum pada Kejurnas Tandoku Virtual, dengan menyabet 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu. “Jadi, saya menjabat ketua umum perkemi Bali ini, merupakan sebuah keberuntungan. Kami berharap, keberuntungan ini terus menyelimuti perkemi Bali, hingga pada PON Papua,” tutur Adi.

Baca juga:  Wayan Udayana Pimpin Perkemi Bali

Sementara, Ketua Umum PB Perkemi, Saifudin Aswardi Rivai menambahkan, kempo Bali bisa menjadi lumbung medali di ajang PON. Pasalnya, peta kekuatan atlet kempo saat ini berimbang.

Sebelumnya, kempo didominasi atlet DKI maupun Jabar. Akan tetapi, sejak PB Perkemi rajin mengirimkan Dewan Guru ke daerah-daerah, maka otomatis prestasi makin merata. “Kenshi dari Bali, NTT, dan NTB juga mampu berkiprah di kancah nasional,” tuturnya.

Baca juga:  Empat Atlet Catur Bali Lolos ke PON 2020

Saifudin menyatakan, saat ini anggota perkemi se-Indonesia hampir satu juta dan yang aktif 400 ribu. Sementara, di Indonesia terdapat 1.800 dojo yang tersebar pada 33 provinsi. “Kami mudah menyebar selama 53 tahun keberadaan kempo di Indonesia, karena mereka yang berguru beladiri kempo, meskipun bukan satu darah tetapi terikat dalam rasa persaudaraan yang tinggi,” jelas pria yang mulai menekuni beladiri kempo sejak 1978 ini. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *