Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Kamis (9/7), Bali akan memulai tatanan era baru dengan membuka sejumlah sektor. Tahapan itu dimulai dengan membuka aktivitas masyarakat lokal Bali. Ada 14 sektor yang diizinkan untuk beraktivitas, kecuali pendidikan dan pariwisata.

Namun hingga Rabu (8/7), Bali masih mencatatkan kasus baru positif COVID-19. Dilihat dari data https://pendataan.baliprov.go.id, jumlahnya mencapai 31 orang. Sehingga kumulatif kasus di Bali mencapai 1971 orang.

Kabar baiknya terdapat 45 pasien yang sudah sembuh. Kumulatif pasien sembuh di Bali mencapai 1.079 orang.

Untuk kasus meninggal, setelah 4 hari berturut-turut melaporkan kasus, pada hari ini tidak ada penambahan. Kumulatifnya tetap 25 orang. Rinciannya 23 WNI dan 2 WNA.

Baca juga:  Pelantikan Dewan Denpasar Dirancang 19 Agustus

Sementara untuk kasus aktifnya sebanyak 867 orang. Terdiri dari 865 WNI dan 2 WNA.

Rekor Baru

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, memaparkan update COVID-19 harian dalam konferensi pers streaming yang dipantau dari Denpasar, Rabu (8/7). Terungkap bahwa tambahan kasus mencapai rekor baru lagi bagi Indonesia.

Ia mengatakan per pukul 12.00 WIB, terdapat 22.183 spesimen diperiksa. Total sebanyak 968.237 spesimen sudah diperiksa. Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM).

Dari tes tersebut, ada penambahan kasus positif sebanyak 1.853 orang. Sehingga kumulatifnya mencapai 68.079 kasus.

Ada 5 provinsi yang tertinggi tambahan kasus COVID-19 hariannya. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.

Baca juga:  Temukan Puluhan Kasus, Inggris Selidiki COVID-19 Varian India

Dikatakannya ada 17 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10. Sebanyak 7 provinsi yang tidak melaporkan kasus baru. Diantaranya Bangka Belitung, Jambi, dan Papua Barat

Ada juga provinsi yang melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus baru. “Bali melaporkan 45 sembuh dan 31 kasus baru,” ungkapnya.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 800 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 31.585 pasien.

“Penambahan jumlah kasus yang mencapai 1.853 orang tidak serta merta meningkatkan hunian rumah sakit karena sebagian besar menunjukkan gejala ringan sehingga disarankan melakukan isolasi mandiri,” jelasnya.

Baca juga:  Dari Heboh WN Suriah Ber-KTP Denpasar hingga Kasus Dana SPI Unud

Kasus meninggal bertambah 50 orang sehingga total kasus menjadi 3.359 orang.

Sebanyak 34 provinsi sudah terdampak dengan 456 kabupaten/kota. Disebutkan sebanyak 38.498 orang masih dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.636 orang.

“Masih banyak masyarakat yang rentan untuk tertular karena tidak mematuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker dengan benar masih banyak belum dilakukan. Tidak rajin mencuci tangan dan tidak menjaga jarak,” ujarnya.

Ia mengajak untuk meningkatkan komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan. “Hanya ini cara yang bisa kita lakukan bersama-sama. Yakin kita bisa melakukan ini secara bersama-sama,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *