Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak kasus positif COVID-19 pertama diumumkan pada 11 Maret 2020, hingga kini terus ada penambahan kasus positif di Bali. Banyak pihak dan lembaga yang melakukan simulasi dan perhitungan terkait puncak pandemi ini.

Ditanya soal puncak pandemi ini di Pulau Dewata, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan tidak bisa diprediksi. “Mengenai kapan mencapai masa puncak dari COVID-19 ini, tidak ada yang bisa memprediksikan secara tepat,” ujarnya, Sabtu (25/4).

Baca juga:  Dampak Status Awas Gunung Agung, Wisatawan Grup Banyak Batal ke Bali

Menurut Dewa Indra, memang ada banyak pihak dan banyak lembaga yang berupaya untuk mengetahui kapan puncaknya. Tetapi semua memberikan gambaran yang berbeda.

Ada yang mengatakan COVID-19 akan berakhir kalau memasuki musim panas. Ada pula yang mengatakan akhir tahun, bahkan ada yang menyebut pada 2021 masih akan berhadapan dengan COVID-19.

“Jadi tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat. Kalau menurut saya, untuk menghentikan ini bisa kita lakukan di Bali dengan jalan disiplin,” katanya.

Baca juga:  Diperkirakan, China akan Mulai Pulih dari Pandemi di Paruh Pertama 2023

Disiplin yang dimaksud, kata Dewa Indra, yakni disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, serta tidak menghadiri aktivitas yang melibatkan orang banyak. Kemudian yang kedua menyangkut kebijakan dari pemerintah yakni disiplin menjaga pintu-pintu masuk Bali. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *