Bendesa Adat Cempaga I Wayan Nyepek. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Cempaga membatalkan parade ogoh-ogoh yang sedianya dilaksanakan saat hari pengerupukan, Selasa (24/3) nanti. Pembatalan ini berkaitan dengan mewabahnya virus corona akhir-akhir ini.

Bendesa Adat Cempaga, I Wayan Nyepek, mengatakan keputusan ini merupakan hasil rapat dengan seluruh prajuru, pecalang dan sekaa teruna teruni (STT). Keputusan ini untuk menghormati arahan presiden serta surat edaran bersama gubernur, PHDI dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali tentang pelaksanaan rangkaian hari raya Nyepi berkaitan dengan penyebaran virus Corona di Pulau Dewata. “Ogoh-ogoh cukup diarak di masing-masing banjar. Kami sudah serahkan hal ini ke banjar adat masing-masing,” katanya, Kamis (19/3).

Baca juga:  Sembilan Proyek Irigasi Dianggarkan Rp 8,3 Miliar

Dari tujuh banjar di Desa Adat Cempaga, parade ogoh-ogoh rencananya diikuti enam banjar yakni Pande, Brahmana Pande, Cempaga, Gunaksa, Puri Bukit dan Pekuwon. Banjar Brahmana Bukit tidak bisa ikut berpartisipasi karena sedang mempersiapkan upacara pelebon. Seluruh banjar sudah hampir menyelesaikan ogoh-ogohnya.

Parade ogoh-ogoh di Desa Adat Cempaga sudah beberapa kali dilaksanakan. Ada pun rute parade dari Pura Kehen melalui Banjar Pande ke arah timur dari Pura Puseh lalu kembali ke utara. Ogoh-ogoh yang diparadekan sedianya dinilai dari unsur desain dan ketertiban pengusungnya. Desa Adat Cempaga telah menyediakan hadiah uang Rp 15 juta. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  BPK Temukan Ketidakpatuhan Pemkab Terhadap Peraturan Perundang-undangan
BAGIKAN