DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster tak henti menebar vibrasi untuk mencintai sastra, khususnya puisi. Kali ini, guru-guru se-Bali dirangkul untuk membuat antologi puisi berjudul ‘’Sang Guru’’ yang di-launching di Wantilan Kertasabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jumat (10/1).

Buku tersebut memuat 69 puisi yang dipilih Dermaga Seni Buleleng (DSB) lewat lomba cipta puisi guru se-Bali pada 20 Oktober hingga 20 November 2019 lalu. Terdiri dari puisi juara I, II dan III, serta 10 puisi nominasi dan 56 puisi pilihan.

Para pemenang lomba sekaligus menerima hadiah dalam acara launching tersebut. Lomba cipta puisi guru se-Bali berawal dari obrolan santai tapi serius antara Putri Suastini Koster dengan ketiga sahabatnya di DSB yakni Dewa Putu Sahadewa, Gde Artawan, dan Wayan Jengki Sunarta.

Di samping untuk menyalurkan hobi, mereka juga sekaligus ingin membahagiakan para guru. “Saya hanya mengambil bagian kecil saja. Tapi selalu hal kecil itu disertai dengan kecintaan yang tulus dan besar, sehingga akhirnya Dermaga Seni Buleleng menindaklanjuti ‘candaan’ kita,” ungkap perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini.

Baca juga:  Tambahan Masih 2 Digit, Kasus COVID-19 Aktif di Bali Sudah di Bawah 1.000

Putri Suastini meyakini ketika para profesional dapat menyalurkan hobi akan dapat menyeimbangkan segala sesuatu yang ada di dalam diri. Apalagi bagi seorang guru yang mampu menyalurkan hobi di bidang sastra.

Mereka akan menjadi guru yang budiman karena kekayaan sastra mengalir di dalam dirinya. Ada harapan besar yang terselip dari dukungan istri Gubernur Bali itu. “Ketika kita sudah memberikan mereka kebahagiaan batin, mereka akan menjalankan profesinya dengan penuh kegembiraan dan melahirkan anak didik yang tidak hanya cerdas, tapi berbudi pekerti luhur,” jelasnya.

Putri Suastini melihat animo pada guru rupanya cukup besar mengikuti lomba cipta puisi. Terbukti hanya dalam kurun sebulan saja, sudah ada 467 puisi yang ditulis 156 guru. Tidak saja guru sastra, tetapi juga guru mata pelajaran lain seperti IPA, matematika, bahkan guru PAUD.

Baca juga:  Dari Kapolda Bali Dimutasi hingga Pelaku Tabrak Lari Ditangkap

Putri Suastini pun sudah menginisiasi lomba cipta puisi bagi guru-guru dengan cakupan seluruh Indonesia pada tahun ini. Ke depan, Bali harus bisa menjadi ‘’pusat’’ kegiatan seni dan budaya, baik tradisi maupun modern.

‘’Ini hanya letupan-letupan kecil terkait berkesenian di luar wahana besar yang sudah kita miliki yaitu Pesta Kesenian Bali dan Festival Seni Bali Jani. Terkait sastra, puisi, lahir dan besarnya itu di Festival Seni Bali Jani,’’ imbuhnya.

Putri Suastini berharap, perhatian yang kini diberikan pemerintah untuk kesenian modern di samping tradisi dapat menggugah kecintaan anak-anak muda terhadap kesenian tersebut. Bahkan mau ikut mengambil bagian di ranah itu, sehingga ke depan akan semakin banyak yang mencintai seni budaya, khususnya sastra.

Sementara itu, Pimpinan Dermaga Seni Buleleng Gde Artawan berkomitmen untuk terus membantu pemerintah dalam mengawal dan membangun kegiatan literasi. Pihaknya mengapresiasi ide Festival Seni Bali Jani yang disebut brilian sebagai ruang bagi kesenian modern.

Baca juga:  Bedah Lontar untuk Hasilkan Produk Inovatif

Terlebih selama ini, kesenian modern kerap dianaktirikan. Semua itu tidak lepas dari komitmen Gubernur Bali Wayan Koster, serta dukungan Putri Suastini yang selalu dipandangnya sebagai pegiat sastra sekalipun sudah menjadi istri Gubernur. “Sekarang membaca puisi itu bangga. Perhatian Gubernur luar biasa dan realistis,” ujarnya.

Dewan juri sekaligus sastrawan, Wayan Jengki Sunarta, mengatakan lomba cipta puisi untuk para guru bisa dikatakan yang pertama ada. Ia berharap lomba ini bisa dilaksanakan berkelanjutan. Dewa Putu Sahadewa menambahkan, guru merupakan sosok yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia. Sedangkan puisi merupakan puncak dari sastra dan terkait dengan kehalusan budi pekerti. Diharapkan, guru dapat menularkan kepada muridnya untuk mencintai seni, sastra dan puisi. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *