Ilustrasi. (BP/dok)

Oleh Djoko Subinarto

Negeri ini tidak boleh dibiarkan mandeg. Kemandegan berarti menutup peluang untuk tumbuh, berkembang dan maju. Pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan negara dapat dicapai jika ada inovasi.

Secara definisi, inovasi merujuk antara lain kepada gagasan-gagasan baru yang lebih efektif dalam mencari solusi-solusi untuk menjawab aneka persoalan yang ada. Dikaitkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara kita, tidak sedikit persoalan saat ini yang sedang dihadapi negara kita dan harus segera dicarikan solusinya.

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, jelas dibutuhkan bagi kemajuan negeri ini. Sektor pendidikan yang di dalamnya mencangkup proses kegiatan belajar dan mengajar, memegang peran krusial dalam hal menyiapkan SDM-SDM yang andal dan mumpuni di berbagai bidang kehidupan. Bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan tulang punggung untuk menggapai sebuah Indonesia modern yang lebih maju.

Tujuan pokok belajar antara lain adalah untuk mengerti, memahami dan mencari solusi atas berbagai fenomena kehidupan yang kita hadapi. Kehidupan kita tidak pernah terlepas dari aneka fenomena dengan aneka persoalan yang mendampinginya. Fenomena sendiri adalah fakta atau situasi yang ada dan teramati yang menuntut sebuah penjelasan.

Kehidupan dan peradaban kita tidak pernah stagnan. Ilmu dan teknologi terus berkembang. Pada saat yang sama, problem kehidupan yang kita hadapi juga kian beragam dan semakin kompleks. Semua itu adalah fakta yang harus kita terima.

Pendidikan menjadi salah satu aspek mahapenting untuk membuat setiap individu mampu mengerti, memahami dan mencari solusi-solusi yang mungkin atas berbagai fenomena serta persoalan yang ada. Dengan demikian, idealnya setiap institusi pendidikan dituntut untuk selalu mampu menjawab tantangan zaman.

Baca juga:  NTP Naik, Sejahterakah Petani?

Selama ini, siswa-siswi di sekolah-sekolah kita lazimnya belajar aneka subjek pelajaran yang terpisah-terpisah. Contohnya, pagi-pagi mereka belajar matematika, yang kemudian dilanjutkan dengan sejarah. Beranjak siang mereka belajar sains, geografi dan Bahasa Inggris maupun subjek pelajaran lainnya.

Tiba waktunya menjelang ujian, mereka sibuk belajar bagaimana menjawab soal-soal untuk ujian, yang bentuknya lebih banyak berupa pilihan ganda. Mereka cukup memilih salah satu dari beberapa jawaban yang telah disediakan: A, B, C, D atau E. Sesungguhnya, tanpa harus belajar sedikit pun mereka tetap dapat menjawab setiap pertanyaan secara spekulatif. Persoalan apakah pilihan mereka tepat atau tidak, tentu itu lain ceritanya.

Dewasa ini tidak sedikit sekolah kita yang lebih berfungsi sebagai lembaga pendidikan untuk latihan soal. Sekolah dikerdilkan hanya sebagai tempat untuk melatih siswa-siswi agar terampil menjawab persoalan-persoalan yang ada dalam kertas ujian. Padahal persoalan-persoalan yang nyata dan lebih menantang sesungguhnya ada di sekeliling mereka.

Aneka persoalan kehidupan yang kita jalani dan hadapi itu sendiri tidak pernah berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dari aneka macam aspek dan beragam fenomena yang kompleks. Karenanya, mengajari anak didik hanya dengan menyuapi mereka dengan subjek-subjek pelajaran yang terpisah dan terpotong-potong bisa jadi sudah tidak lagi memadai di zaman sekarang ini.

Pendidikan harus senantiasa diarahkan agar para peserta didik memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi serta mengatasi persoalan-persoalan kehidupan, dan bukan hanya menyiapkan para peserta didik yang cuma lihai menyelesaikan persoalan-persoalan di atas kertas ujian. Dengan kata lain, sistem pendidikan harus mampu berkontribusi secara lebih kongkret bagi lahirnya solusi-solusi atas berbagai persoalan kehidupan.

Baca juga:  Inspirasi Kebersihan dari Jepang

Solusi sendiri muncul dari adanya kreativitas. Institusi pendidikan harus menjadi garda paling depan dalam mendorong lahirnya individu-individu kreatif-solutif. Pada titik ini, fokus utama dunia pendidikan kita sebaiknya selalu diarahkan kepada tumbuh dan berkembangnya pendidikan kreatif dan solutif. Salah satu caranya adalah dengan mempraktikkan sistem pendidikan yang tidak terlalu berat pada ujian-ujian formal di atas kertas, seperti yang dilakukan selama ini.

Guru-guru kita sebaiknya diberikan keleluasaan lebih besar dalam mengembangkan materi ajar di luar kurikulum. Selama ini mereka seolah disandera oleh kurikulum. Mereka pontang-panting dikejar-kejar target kurikulum. Padahal sesungguhnya banyak hal di luar kurikulum yang bisa diajarkan oleh guru dan boleh jadi sangat bermanfaat bagi kehidupan nyata para peserta didik.

Hal lainnya adalah soal fasilitas sekolah kita. Bukan rahasia lagi, masih banyak sekolah kita yang minim fasilitas. Ini pun harus segera dibenahi. Semakin lengkap fasilitas sebuah sekolah, maka semakin memungkinkan para guru untuk bisa mengajar secara lebih kreatif dan variatif yang pada gilirannya bakal pula memicu daya kreativitas para peserta didik.

Secara Merata

Tak kalah pentingnya adalah program wajib pendidikan dasar dan menengah. Keduanya mesti benar-benar bisa diwujudkan secara merata dan berkesinambungan. Sementara itu, program pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan mesti masif dilaksanakan hingga ke daerah-daerah pelosok terpencil.

Baca juga:  Kemunculan Tokoh Politik

Pemerintah perlu mendorong terciptanya sinergi dan kolaborasi antara sektor pendidikan dan sektor industri. Kurikulum pendidikan diupayakan bukan hanya harus kekinian, tetapi juga mesti futuristik, sehingga berorientasi pula jauh ke masa depan.

Beasiswa khusus bagi mereka yang berotak sangat cemerlang untuk belajar ke berbagai institusi pendidikan di luar negeri perlu terus digelontorkan. Tak ada salahnya pemerintah mengundang pula sejumlah profesor berkaliber internasional dari mancanegara untuk bekerja sama menciptakan pusat-pusat riset ilmu dan pengetahuan di dalam negeri.

Porsi dana untuk riset perlu diperbesar. Inovasi-inovasi brilian untuk menjawab berbagai persoalan yang sedang dan akan dihadapi bangsa ini, akan lahir dari riset-riset berkualitas. Agar mampu melakukan riset berkualitas, para periset perlu ditopang dengan dana serta fasilitas yang memadai.

Sekolah-sekolah khusus untuk anak yang memiliki talenta istimewa perlu didirikan. Anak bertalenta istimewa merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Negara, jika perlu membiayai anak-anak bertalenta istimewa ini untuk menimba ilmu ke luar negeri.

Kita berharap pemerintah memang sungguh-sungguh berkomitmen menaikkan kualitas SDM kita melalui berbagai terobosan dan lompatan besar di sektor pendidikan kita. Dengan makin meningkatnya kualitas SDM bangsa ini, diharapkan akan semakin banyak inovasi-inovasi baru lahir dari putra-putri terbaik bangsa ini yang pada gilirannya ikut berkontribusi bagi kemajuan Republik ini.

Penulis, kolumnis

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *