BANGLI, BALIPOST.com – Desa Pakraman Batur, Kintamani berencana akan menggelar upacara bakti pakelem dan penangluk merana di Danau Batur. Upacara yang akan dilangsungkan sekitar bulan Oktober atau November 2018 bertujuan untuk menjaga sumber air yang mengaliri seluruh subak di Bali sekaligus menghilangkan berbagai hama yang mengganggu pertanian.

Adanya rencana pelaksanaan upacara bakti pakelem dan penangkluk merana tersebut disampaikan Pangemong Pura Ulun Danu Batur Desa Pakraman Batur Jero Gede Batur Alitan Jumat (20/4). Dijelaskan Jero Gede Batur Alitan, upacara bakti pakelem dan penangluk merana wajib dilaksanakan setiap lima tahun.

Baca juga:  Direktur WALHI Bali Interupsi Rapat Paripurna DPRD Bali, Ini Reaksi Dewan

Tujuannya agar keberadaan sumber air yang selama ini mengairi subak-subak di Bali bisa tetap terjaga dengan baik. Disamping itu tujuan lainnya adalah untuk menghindarkan berbagai hama pada tanaman pertanian.

Namun saat ini upacara tersebut sudah telat dilaksanakan hampir empat tahun. Jero Gede Batur Alitan mengatakan, jika dibandingkan dengan pelaksanaan karya Ngusaba Kedasa, tingkat pelaksanaan upacara bakti pakelem dan penangluk merana lebih besar.

Baca juga:  Bayi Kembar Empat, Persalinan Dibantu 11 Dokter

Oleh karenanya, seluruh subak-subak di Bali dihimbau untuk ikut serta membantu menyukseskan upacara tersebut. “Sudah menjadi kewajiban bagi semua subak terlibat dengan menghaturkan hasil buminya,” ujarnya.

Jero Gede juga mengimbau pelaksanaan upacara ini agar tidak sampai mengurangi sarana upacara. Hal itu untuk menghindari kejadian seperti pengalaman sebelumnya, dimana karena adanya pengurangan sarana upacara di Danau Batur menyebabkan debit air danau menurun.

Baca juga:  Sembuh dari Covid-19, Begini Pengalaman Putri Suastini Koster

Tak hanya itu saja, jika upacara dikurangi diyakini akan muncul penyakit-penyakit kulit yang bisa menyerang masyarakat. Bagi subak-subak yang tidak melaksanakan kewajiban tanpa alasan, juga bisa mendapat halangan seperti sumber air yang tiba-tiba hilang ataupun bendungan hanyut tanpa adanya hujan. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *