GIANYAR, BALIPOST.com – Siat Yeh atau perang air akan kembali digelar di Suwat, Gianyar. Kegiatan yang melibatkan generasi muda di desa tersebut akan digelar serangkaian Festival Air Suwat (FAS) yang memasuki tahun ketiganya, mulai Sabtu (30/12).

Menurut Ketua Panitia Festival Air Suwat, Dewa Gede Juniarta, Jumat (29/12), kegiatan yang mengusung tema ‘Bersatu dengan Air’ ini akan digelar hingga Selasa (2/1). Acara tahunan ini dimaksudkan untuk memupuk kesadaran besarnya peran air terhadap kehidupan.

Baca juga:  Pertama Kali dalam Sejarah, Angka Kemiskinan Bali Terendah di Indonesia

“Tema yang diusung “Bersatu dengan Air” artinya kami ingin mengajak semuanya memiliki laku hidup seperti air yang memberi kesejukkan dan kehidupan,” ujarnya.

Juniarta menerangkan kesejukkan yang dimaksud adalah menebar energi positif untuk menjaga kerukunan. Terlebih saat ini, isu-isu perpecahan kian mencuat. “Paling tidak, spirit yang bisa dipetik adalah menyejukkan diri sendiri untuk pikiran, perkataan dan perbuatan,” jelasnya.

Ia mengutarakan berbagai kegiatan ditampilkan mulai dari pentas seni tradisional hingga modern. Namun yang menjadi roh dalam festival ini adalah Siat Yeh (perang air).

Baca juga:  WNA Dilarang Masuk ke Indonesia Mulai 1 Januari 2021, Ini Kata PHRI Bali

Air yang digunakan untuk berperang diambil dari Tukad Melangge. Lokasinya ada di timur Pura Dalem Desa Pekraman Suwat. Dari catuspata (perempatan desa) , warga berjalan menjunjung bambu menuju sumber air untuk melaksanakan prosesi mendak tirta (mengambil air suci).

Air dan pertanian adalah satu entitas. Digelar juga permainan tradisional di tengah sawah. Ini untuk menyegarkan ingatan ke masa lalu, napak tilas kisah para tetua bagaimana mereka bersenang-senang di sawah seusai panen. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Jadi Tempat Perlindungan Tentara Jepang, Deretan Goa di Penelokan Kini Tidak Terawat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *