PADANG, BALIPOST.com – Balap sepeda Internasional Tour de  Singkarak (TdS) tidak hanya sukses populer sedunia di 2016. Pada 2017 TdS juga terpopuler di Sumatera Barat.

Bagi penggemar sport tourism, label Tour de Singkarak memang sudah tak asing lagi. Setiap tahun, evennya selalu dipromosikan ke seluruh anggota Union Cyclist International (UCI). Dari Australia, Malaysia, Korea Selatan, Hong Kong, hingga Iran, semuanya tahu TdS.

Tak heran, jumlah penontonnya ada di posisi lima dunia. Nomor satunya, adalah Tour de France (Prancis) yakni 12 juta penonton. Runner up dipegang Giro d’Italia (Italia) dengan 8 juta penonton.

Nomor tiganya, Vuelta a Espana (Spanyol) 5 juta penonton. Urutan empat, dihuni Santos Tour Down Under (Australia) dengan 750.000 penonton. Dan nomor lima dunia, TdS 550.000 penonton.

Baca juga:  Pesona Danau Toba Lebihi Dugaan Investor Singapura
Realita ini juga ikut direkam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumbar. Dalam riset yang dikumpulkan Maret 2017, GenPI Sumbar menyebar kuesioner terkait 10 event pariwisata di Sumatera Barat. Yang disodorkan ke pubilk, Tour de Singkarak, Hoyak Tabuik, Pacu Jawi, Simfest, Festival Siti Nurbaya, Surfing Mentawai, Festival Langkisau, Uda Uni Sumbar, Minangkabau Fashion Carnaval dan Festival Dragon Boat. Hasilnya? Tour de Singkarak ada di urutan teratas.

“GenPI Sumbar sebagai bagian dari unsur kepariwisataan ingin memberikan data dasar yang bisa dipakai bersama. Hasilnya ya seperti itu. Tour de Singkarak ada di posisi teratas,” ujar Aries Purnama, Koordinator GenPI Sumbar, Sabtu (8/4).

Selain Tour de Singkarak, terdapat 34 acara dan festival yang diingat warga Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan koresponden dari unsur dinas pariwisata provinsi sumbar, kabupaten dan kota, media, blogger, industri dan akademisi. Proses survei dilakukan pasca sosialisasi branding pesona Indonesia, akhir Maret lalu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi inisiatif GenPI Sumbar. Dia menegaskan bahwa komunitas GenPI adalah amunisi pariwisata untuk daerahnya masing-masing dan Indonesia. “Ini ibarat perang, dalam arti yang postif tentunya. Setiap komunitas harus mengenali musuh dan memiliki strategi untuk memenangkan daerahnya melalui digital marketing,” kata Arief.

Kebetulan, nama Tour de Singkarak sudah mendunia. Dampak langsung dan media valuenya sangat tinggi. “Sport tourism di Indonesia itu banyak seperti Tour de Singkarak (TdS), Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Bintan (TdB), Tour de Flores (TdF), Jakarta Marathon, sampai Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018 mendatang. Silakan eksplor dan promosikan lewat digital. More digital more personal, more digital more professional,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *