Gubernur Bali, Wayan Koster meluncurkan sejumlah siaran TV digital dari Turyapada Tower, Sabtu (27/12). (BP/yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Masyarakat Kabupaten Buleleng sudah dapat menikmati sebanyak 30 channel TV tanpa harus memasang parabola. Hal itu menyusul kembali diluncurkannya sejumlah channel TV digital dari Turyapada Tower, Desa Amerta Sari, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Peresmian siaran TV digital tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Sabtu (27/12). Peluncuran kali ketiga ini menghadirkan sejumlah stasiun televisi nasional, di antaranya Metro TV, SCTV, Indosiar, Moji TV, Mentari TV, RTV, Magna TV, dan BN TV.

Usai peluncuran, Gubernur Koster menegaskan bahwa keberadaan Turyapada Tower bukan sekadar infrastruktur penyiaran, melainkan simbol transformasi kemajuan teknologi sekaligus pelestarian budaya Bali.

Selain itu, tower ini menjadi wujud komitmen pemerintah provinsi dalam menghadirkan akses informasi yang merata dan berkualitas bagi masyarakat Bali, khususnya di wilayah Buleleng.

Baca juga:  Persentase Kesembuhan COVID-19 Bali Capai 77 Persen, Kasus Baru Masih Tambah Puluhan

Turyapada Tower dibangun pada ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan tinggi menara mencapai 115 meter, sehingga total ketinggian mencapai 1.636 mdpl. Koster menyebut pembangunan ini merupakan realisasi aspirasi masyarakat Buleleng yang ia terima saat kampanye Pemilihan Gubernur Bali tahun 2018.

“Ide ini awalnya muncul saat kampanye Pilgub periode pertama tahun 2018. Masyarakat Buleleng menyampaikan keluhan karena tidak bisa menonton siaran TV tanpa parabola. Dari situ akhirnya dibangun tower ini,” jelas Koster.

Lebih lanjut, Koster mengungkapkan pembangunan Turyapada Tower akan dilanjutkan ke tahap kedua pada tahun 2026. Tahap ini mencakup tiga fokus utama. Pertama, pengerjaan interior gedung yang meliputi planetarium, restoran putar, restoran statis, skywalk, dua ruang pertemuan atau convention hall, termasuk peredam suara dan furniture.

Baca juga:  ITF M15 dan M25 Bali Jadi Pemanasan SEA Games 2025

Kedua, penataan kawasan luar gedung berupa landscape, taman, glamping, restoran, sentra UMKM, hingga area tempat duduk. Penataan taman dirancang dengan menanam tanaman khas kawasan setempat, seperti bunga Pecah Seribu dan bunga Melati.

Ketiga, pembangunan gondola sebagai akses menuju kawasan Turyapada. Terminal gondola telah dipersiapkan di satu titik dengan jarak sekitar 950 meter dan panjang lintasan hampir satu kilometer.

Koster menyebutkan, pembangunan Turyapada Tower secara keseluruhan menghabiskan anggaran sebesar Rp 595 miliar.

Baca juga:  Mantan Penjabat MA Ditangkap di Jimbaran, Kejagung Sita Hampir Rp1 Triliun

Untuk tahap kedua, pengerjaan ditargetkan rampung pada akhir November 2026 dan diresmikan pada Desember 2026. Setelah itu, pengelolaan kawasan akan dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga secara profesional.

Meski saat ini sudah tersedia 30 siaran TV digital, Koster mengakui masih ada beberapa wilayah di Buleleng yang belum terjangkau secara optimal. Untuk itu, ke depan akan dibangun tower tambahan di wilayah Buleleng Barat, Buleleng Timur, dan Buleleng Selatan.

“Akan dilengkapi fasilitas pendukung. Yang utama sudah ada, sehingga total bisa menikmati 30 siaran,” pungkasnya. (Nyoman Yudha/balipost)

 

BAGIKAN