Kapten Bologna Orsolini berangkulan dengan kapten Inter Milan Barella di awal laga semifinal Piala Super Italia di Al-Awwal Park Stadium, Riyadh, Jumat (19/12). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bologna menorehkan tinta emas dalam sejarah klub setelah memastikan satu tempat di final Piala Super Italia untuk pertama kalinya. Kepastian itu diraih dengan cara dramatis usai menyingkirkan raksasa Serie A, Inter Milan, lewat adu penalti menegangkan 3-2, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 90 menit laga semifinal di Al-Awwal Park Stadium, Riyadh.

Pertandingan baru berjalan dua menit ketika Inter langsung mengejutkan Bologna. Marcus Thuram mencetak gol cepat yang membuat Nerazzurri unggul lebih dulu dan mengontrol tempo permainan di awal laga. Namun Bologna menunjukkan mental baja.

Tim asuhan Vincenzo Italiano perlahan bangkit dan menyamakan kedudukan pada menit ke-35 melalui penalti Riccardo Orsolini, yang dieksekusi dengan tenang setelah VAR mengonfirmasi handball Yann Bisseck, dirilis dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Singapura Laporkan Kasus Transmisi Lokal Omicron Pertama

Babak kedua berlangsung semakin panas. Inter meningkatkan intensitas serangan dengan memasukkan Lautaro Martinez dari bangku cadangan. Dominasi Inter pun tak terelakkan, tetapi Federico Ravaglia tampil luar biasa di bawah mistar Bologna. Kiper muda itu menjadi tembok kokoh dengan serangkaian penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan tendangan voli Federico Dimarco serta peluang emas Lautaro.

Kontroversi sempat mewarnai laga pada menit ke-56. Wasit awalnya menunjuk titik putih untuk Inter akibat dugaan pelanggaran Torbjorn Heggem terhadap Ange-Yoan Bonny.

Namun setelah meninjau VAR, keputusan tersebut dibatalkan karena Bonny dinilai lebih dulu melakukan kontak. Menjelang akhir pertandingan, Bologna hampir mencetak gol kemenangan melalui Giovanni Fabbian.

Baca juga:  Ricky Berlatih Sambil Pelihara Kucing

Sayang, sepakan kerasnya masih mampu ditepis dengan penyelamatan gemilang oleh Josep Martinez, memaksa laga berlanjut ke adu penalti sesuai regulasi Supercoppa tanpa perpanjangan waktu.

Drama sesungguhnya terjadi di babak tos-tosan. Lautaro Martinez dan Lewis Ferguson sama-sama sukses sebagai penendang pertama. Namun setelah itu, lima penendang berikutnya tiga dari Inter dan dua dari Bologna gagal menunaikan tugasnya.

Jonathan Rowe membuka kembali harapan Bologna, disusul gol Stefan de Vrij untuk Inter. Ketegangan mencapai puncak ketika penyerang veteran Ciro Immobile maju sebagai algojo terakhir Bologna dan sukses mencetak gol penentu kemenangan.

Baca juga:  Para Pekerja di Prancis Protes Reformasi Pensiun

Hasil ini mengantar Bologna menantang Napoli di partai puncak Piala Super Italia, setelah skuad Antonio Conte sebelumnya menyingkirkan AC Milan di semifinal. Keberhasilan ini terasa semakin istimewa karena Bologna tampil pincang tanpa beberapa pemain kunci seperti Remo Freuler dan Nicolo Casale.
Sebaliknya, Inter harus menerima kenyataan pahit. Absennya sejumlah pilar penting seperti Denzel Dumfries dan Francesco Acerbi turut memengaruhi performa mereka. Meski tampil dominan, Nerazzurri gagal memaksimalkan peluang dan harus angkat koper lebih awal.
Bagi Bologna, kemenangan ini bukan sekadar tiket final, melainkan bukti bahwa mereka kini layak diperhitungkan di panggung elite sepak bola Italia. (kmb44)

BAGIKAN